Nigeria telah menghancurkan lebih dari satu juta dosis vaksin AstraZeneca yang kedaluwarsa.
Vaksin-vaksin tersebut disumbangkan oleh negara-negara barat yang kaya beberapa bulan lalu.
Nigeria harus mengambil dosis karena kekurangan pasokan di benua itu.
Vaksin tidak tersedia karena “nasionalisme vaksin”.
Negara-negara kaya telah dituduh menimbun vaksin.
Mereka hanya menyumbangkannya pada saat akan kedaluwarsa.
Pemerintah di Afrika telah mendorong lebih banyak pengiriman vaksin.
Tingkat inokulasi di benua tertinggal dari daerah yang lebih kaya.
“Ini adalah masalah monumental yang perlu dipikirkan kembali oleh produsen utama vaksin di Barat dan juga lembaga kemanusiaan internasional seperti organisasi kesehatan dunia,” ujar komentator politik, Abayomi Azikiwe
Perkiraan menunjukkan hanya 7,5% orang di negara-negara Afrika yang telah divaksinasi.
Beberapa setuju ini menyebabkan munculnya varian Omicron di Afrika selatan.
Tingkat vaksinasi yang lebih rendah meningkatkan risiko infeksi dan tingkat kematian yang lebih tinggi dari COVID.
Pejabat PBB memperingatkan tidak ada negara yang dapat meningkatkan jalan keluar dari pandemi.