Sementara seseorang dapat ditangkap, diancam atau diintimidasi bahkan karena mengkritik mayoritas. Ancaman terhadap minoritas dengan pidato kebencian yang kejam dan kampanye media sosial yang ganas hampir tidak menghadapi proses hukum.
Dalam beberapa pekan terakhir beberapa kelompok sayap kanan yang memiliki hubungan dengan partai yang berkuasa telah menyerukan pembersihan etnis minoritas, terutama Muslim di negara itu.
“Secara menyeluruh mereka bergerak menuju, target mereka yaitu menjadikan India negara fasis. Sayangnya partai-partai sekuler di India, mereka lemah, mereka tidak bersatu, mereka tidak menimbulkan tantangan bagi umat Hindu,” ujar Syed Qasim Ilyas, Dewan Hukum Pribadi Muslim Seluruh India.
Acara keagamaan tiga hari, yang diadakan di kota Haridwar, India utara, dari tanggal 17 hingga 19 Desember, menghadapi reaksi yang luar biasa di bidang sosial dan politik. Acara tersebut menyaksikan sejumlah besar pidato kebencian, ancaman mobilisasi dan kekerasan terhadap umat Islam.
Laporan media lokal mengatakan beberapa anggota partai yang berkuasa juga menghadiri acara tersebut. Para kritikus mengatakan kelompok-kelompok ini beroperasi dan berfungsi dengan dukungan politik yang kuat.
Sebuah kasus polisi telah didaftarkan untuk menyelidiki masalah ini tetapi belum ada penangkapan. Namun para aktivis hak mengatakan ada sedikit kemungkinan tindakan nyata dari pemerintah mengingat insiden masa lalu.
Mereka mengatakan jika tidak ditangani sesuai dengan aturan hukum, ini dapat merusak keharmonisan sosial di negara yang beragam seperti India yang memiliki sejarah panjang kekerasan komunal yang luar biasa.