Seorang kepala keluarga bernama Abdul Ghaffar di kota Bandar Torkaman melakukan budidaya tanaman dengan cara Hidroponik. Dengan cara ini, hasil yang dia dapat berlipat ganda dibandingkan dengan cara pertanian tradisional.
Bandar Torkaman adalah sebuah kota dan ibu kota Kabupaten Torkaman, Provinsi Golestan, Republik Islam Iran.
Kebun seluas dua hektar yang dikelola dengan cara hidroponik itu bahkan kini menjadi yang terbesar di Provinsi Golestan. Hasil dari kebun ini setara dengan hasil lahan seluas 20 hektar yang dilakukan secara tradisional.
Sistem teknologi hidroponik adalah budidaya tanaman dengan memanfaatkan air sebagai media tumbuhnya dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman.
Istilah tanam hidroponik tidak asing lagi, dan banyak keluarga yang menggeluti kegiatan menanam dengan cara ini. Hidroponik merupakan seni berkebun atau menanam tanaman tanpa tanah. Hidroponik kata Latinnya berarti "air yang bekerja".
Tanaman hidroponik menggunakan ruang minimal, dan 90 persen lebih sedikit air daripada cara pertanian tradisional, serta desain yang pintar.
Jika tanah tidak ada, air bekerja menyediakan nutrisi, hidrasi, dan oksigen untuk kehidupan tanaman. Beragam tanaman bunga, buah-buahan dan sayuran bisa tumbuh subur dengan cara hidroponik.
Sistem tanam hidroponik mendorong pertumbuhan yang cepat, hasil yang lebih kuat, dan kualitas yang unggul. Saat tanaman ditanam di tanah, akarnya terus mencari nutrisi yang diperlukan untuk mendukung tanaman. Jika sistem akar tanaman terpapar langsung ke air dan nutrisi, tanaman tidak perlu mengeluarkan energi apa pun untuk menopang dirinya sendiri. (RA)