Syahid Letnan Jenderal Qassem Soleimani semasa hidupnya dipenuhi dengan kegiatan spiritual, termasuk ziarah ke tempat-tempat suci Ahlul Bait as.
Syahid Letnan Jenderal Qassem Soleimani semasa hidupnya dipenuhi dengan kegiatan spiritual, termasuk ziarah ke tempat-tempat suci Ahlul Bait as.
Aktivitas tersebut dilakukan di sela-sela tugasnya sebagai Komandan Pasukan al-Quds Garda Revolusi Islam (IRGC).
Situs Soleimani.ir baru-baru ini mengunggah sebuah video ketika Letjen Soleimani menziarahi Haram Suci Imam Ridha as di Mashhad, Provinsi Khorasan Razavi.
Letjen Soleimani dan Wakil Komandan Pasukan Relawan Irak Hashd al-Shaabi Abu Mahdi al-Muhandis gugur syahid dalam serangan udara Amerika Serikat di Bandara Internasional Baghdad, Jumat dini hari, 3 Januari 2020.
Empat anggota pasukan IRGC (Pasdaran) yang menyertai Letjen Soleimani dan empat anggota pasukan Hashd al-Shaabi yang menyertai Abu Mahdi al-Muhandis juga gugur syahid dalam serangan udara tersebut
Jenazah Syahid Soleimani dimakamkan di pemakaman Shuhada (Golzar-e Shohada) Kerman, Republik Islam Iran.
Imam Ali bin Musa ar-Ridha as, adalah Imam ke-delapan kaum Muslimin dan keturunan Rasulullah Saw generasi ketujuh. Beliau lahir di kota Madinah pada 11 Dzulqadah 138 H.
Setelah ayahanda Imam Ridha, yaitu Imam Musa al-Kazhim as wafat, beliau meneruskan tugas ayahnya sebagai pemimpin dan pembimbing umat Islam.
Khalifah Makmun dari Dinasti Abbasiah yang berkuasa saat itu, merasa khawatir atas pengaruh Imam Ridha as di tengah umat Islam. Demi menarik simpati rakyat dan mencari legalitas atas kekuasaannya, Khalifah Makmun kemudian mengangkat Imam Ridha as sebagai Putra Mahkota.
Imam Ridha as juga dipaksa untuk meninggalkan Madinah dan tinggal di Marv, di timur laut Iran dengan tujuan agar Khalifah Makmun bisa mengontrol segala aktivitas beliau dengan mudah.
Namun, keinginan Makmun untuk menghilangkan pengaruh Imam Ridha as atas umat Islam tidak tercapai. Ketinggian iman, ilmu, dan akhlak Imam Ridha as telah menimbulkan pengaruh besar di kalangan masyarakat Khorasan dan mereka menjadi sadar tentang hakikat Ahlul Bait Rasulullah Saw.
Untuk menghancurkan popularitas Imam Ridha as di tengah masyarakat, Makmun mengundang pemuka berbagai agama untuk berdebat dengan beliau. Namun, ketinggian ilmu Imam Ridha as justru membuat para pemuka agama itu mengakui kebenaran Cicit Rasulullah SAW ini. Akhirnya, Makmun mengambil keputusan untuk membunuh Imam Ridha as dengan cara meracuni beliau pada tahun 203 Hijriah.
Salah satu hadis dari Imam Ridha as adalah "Orang yang akan dekat denganku pada Hari Kiamat adalah orang yang selama di dunia berakhlak lebih baik dan bersikap lebih dermawan terhadap keluarganya." (RA)