Zainab Soleimani, putri Letnan Jenderal Syahid Qasem Soleimani, mengatakan air mata dan kesedihan akan berubah menjadi sukacita dengan terbebasnya Irak dari cengkraman Amerika Serikat.
Hal itu disampaikan Zainab pada peringatan haul kedua yang dilaksanakan di tempat ayahnya gugur syahid di dekat Bandara Internasional Baghdad pada Minggu (2/1/2022) malam, seperti dilaporkan IRIB.
Dia menegaskan balas dendam atas darah para syuhada Soleimani dan al-Muhandis tidak akan lama lagi. "Syahid Soleimani mencintai Irak dari lubuk hatinya dan memikirkan Irak yang kuat," tambahnya.
"Wakil Ketua Gerakan Hashd al-Shaabi Irak, Abu Mahdi al-Muhandis adalah seorang pahlawan. Ia menghabiskan hidupnya untuk membebaskan rakyat Irak dan memerangi musuh-musuhnya," tandas Zainab.
Pada peringatan itu, Minar Jamal al-Muhandis, putri Syahid Abu Mahdi al-Muhandis, menekankan pembalasan terhadap AS dan para penguasa rezim Arab Saudi.
Acara haul itu dihadiri oleh puluhan ribu warga Irak dari berbagai daerah. Lagu kebangsaan dari Iran dan Irak juga dikumandangkan pada acara tersebut.
Letjen Qasem Soleimani dan Abu Mahdi al-Muhandis serta sejumlah rekannya gugur syahid dalam serangan udara pasukan teroris AS di dekat Bandara Baghdad pada Jumat dini hari, 3 Januari 2020.
Saat itu, Syahid Soleimani datang ke Irak atas undangan resmi pemerintah Baghdad. Ia dan Abu Mahdi al-Muhandis adalah dua figur utama dalam perang melawan kelompok takfiri dan teroris, termasuk Daesh di Timur Tengah. (RM)