Ribuan warga Rasht, ibu kota Provinsi Gilan, Republik Islam Iran menghadiri acara tasyi' dan pemakaman delapan jenazah Shohada-e Ghomnam (Syuhada yang belum diketahui identitasnya) pada masa Perang Pertahanan Suci bertepatan dengan hari kesyahidan Sayidah Fatimah az-Zahra as, Putri Rasulullah Saw.
Hari Kamis, 6 Januari 2022 bertepatan dengan tanggal 3 Jumadil ats-Tsani 1443 H adalah hari kesyahidan Sayidah Fatimah az-Zahra as, Putri Tercinta Rasulullah, Muhammad Saw, dan istri mulia Amirul Mukminin Imam Ali bin Abi Thalib as.
Umat Islam di seluruh dunia, terutama di Republik Islam Iran tenggelam dalam duka. Mereka menghadiri acara-acara haul wanita termulia tersebut, yang diselenggarakan di masjid-masjid, huseiniyah dan berbagai tempat keagamaan.
Sayidah Fatimah az-Zahra sa gugur syahid pada tanggal 3 Jumadil Tsani 11 HQ dalam usia 18 tahun. Beliau lahir lima tahun setelah Nabi Muhammad Saw diangkat sebagai Rasul.
Setelah ibunda beliau, Sayidah Khadijah al-Kubra wafat, beliau menjadi pendamping setia Rasulullah Saw dalam penyebaran ajaran Islam sehingga dijuluki sebagai "Ummu Abiiha" atau ibu dari ayahnya.
Di bawah bimbingan Rasulullah Saw, Sayidah Fatimah mencapai keilmuan dan ketakwaan yang sangat tinggi. Beliau dikenal sebagai seorang perempuan yang tekun beribadah, penyabar, dan suka bersedekah.
Salah satu di antara wasiat Sayidah Fatimah as adalah orang yang beriman kepada Allah Swt dan Hari Kiamat harus bertutur kata yang baik atau diam, sebab Allah Swt menyukai orang-orang yang berbuat baik dan bertakwa dan membenci orang-orang yang buruk dalam bertutur kata. (RA)