Washington telah berusaha keras untuk mengambil landasan moral yang tinggi sejak awal konflik Rusia-Ukraina.
Presiden AS Joe Biden telah melabeli rekannya dari Rusia sebagai "penjahat perang", dan Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengatakan Vladimir Putin akan dimintai pertanggungjawaban.
Orang ingin berpikir bahwa komentar ini dibuat oleh orang-orang yang anti-perang.
Namun pernyataan itu datang dari pejabat pemerintah negara yang menginvasi Irak 19 tahun lalu.
Pada 20 Maret 2003, Amerika Serikat dan sekutunya, terutama Inggris, menginvasi Irak berdasarkan bukti palsu bahwa Baghdad memiliki senjata pemusnah massal.
Invasi berdarah menelan korban lebih dari 209.00 nyawa warga sipil Irak, termasuk sejumlah besar perempuan dan anak-anak.
Jumlah korban dari perang yang telah dipicu AS bahkan lebih tinggi.
Korban perang AS di Irak dan Afghanistan berjumlah sekitar seperempat juta.
Namun Washington tidak pernah 'dimintai pertanggungjawaban' atau dicap sebagai 'penjahat perang'.