Massa pendukung mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan menggelar unjuk rasa menuntut pembubaran pemerintah baru dan mendesak agar tanggal pemilu baru segera diumumkan.
Unjuk rasa pada hari Rabu (25/5/2022) tersebut berujung bentrok dengan aparat keamanan. Para demonstran pendukung partai politik Pakistan Tehreek-e Insaf menuntut agar pemerintah baru dibubarkan dan pemilu baru segera digelar.
Bentrokan antara pendukung Khan dan polisi terjadi di sejumlah kota di Pakistan. Demonstrasi ini dilakukan setelah Khan menyerukan pendukungnya untuk berbaris di Islamabad dan bertahan sampai pemerintah baru dibubarkan dan tanggal pemilu baru diumumkan.
Pendukung Khan juga bentrok dengan pasukan keamanan di kota-kota besar lainnya, termasuk kota pelabuhan selatan Karachi dan kota timur Lahore.
Sebagian massa membakar sebuah mobil van penjara di Karachi setelah bentrok dengan polisi. Sekelompok pengunjuk rasa lainnya membakar beberapa pohon di sepanjang jalan raya utama di Islamabad.
Rute masuk dan keluar Islamabad telah diblokir, serta fasilitas publik yang penting diamankan. Titik masuk dan keluar juga diblokir ke dan dari semua kota besar di provinsi Punjab dan di Grand Trunk Road (GTR).
Pemerintah Pakistan menyatakan pawai Khan adalah ilegal. Tindakan itu dinilai sebagai usaha membawa pengunjuk rasa ke Islamabad dengan niat jahat.
Menurut Reuters, Imran Khan pada hari Kamis (26/5/2022) membubarkan unjuk rasa para pendukung pada setelah terjadi bentrokan dengan polisi di luar parlemen, tetapi mengancam bahwa mereka akan kembali menggelar unjuk rasa kecuali pemilu diadakan dalam waktu enam hari. (RA)