Perang Rusia dan Ukraina telah memasuki hari ke-117 pada hari Senin (20/6/2022). Menteri luar negeri Rusia Sergei Lavrov menyatakan bahwa Amerika Serikat (AS) tidak akan mencapai tujuannya dengan mengirim lebih banyak senjata ke Ukraina.
Negara-negara NATO dan sekutunya menolak intervensi militer langsung dalam konflik antara Moskow dan Kyiv, tetapi memasok senjata, amunisi, dan alutsista ke Ukraina.
Moskow telah berulang kali memperingatkan konsekuensi dari pengiriman senjata Barat yang akan memperpanjang konflik di Ukraina.
Menlu Rusia hari Minggu (19/6/2022) mengatakan bahwa tindakan AS dan negara-negara Barat dalam mengirim senjata ke Ukraina tidak akan membuahkan hasil, dan tujuan mereka tidak akan tercapai.
Di sisi lain, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova memperingatkan beberapa hari lalu bahwa paket bantuan militer AS yang baru untuk Kyiv tidak hanya mengancam Uni Eropa tetapi juga Ukraina sendiri.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg Kamis lalu mengklaim bahwa tujuan melengkapi Ukraina dengan senjata demi mempertahankan diri melawan Rusia.
Sekretaris Jenderal NATO mengakui bahwa senjata berat dan sistem jarak jauh akan terus dikirim ke Ukraina.
Menurut kantor berita Tass, Jenderal Igor Konashenkov, Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia hari Sabtu (18/6/2022) mengatakan bahwa bom curah di dalam gudang amunisi dan peralatan militer Ukraina dihancurkan selama serangan oleh pesawat-pesawat Rusia.
Sebagai hasil dari serangan udara ini, total tiga gudang amunisi di wilayah Tsapovka, Kharkiv, dan Lysychansk dihancurkan.
Menurut Konashenkov, pertahanan udara Rusia menembak jatuh sebuah pesawat tak berawak Ukraina di dekat Kherson.
Dia menambahkan bahwa total delapan drone Ukraina ditembak jatuh di kota Borovonky dan Chernobyevka pada hari Jumat.
Angkatan bersenjata Rusia telah menghancurkan 206 pesawat Ukraina, 1.241 UAV, 3.613 kendaraan lapis baja dan 547 peluncur rudal ganda sejak dimulainya perang Ukraina. (RA)