Takh-e Jamshid (Persepolis) adalah salah satu tujuan wisata sejarah paling terkenal dan populer di Shiraz, provinsi Fars, Republik Islam Iran.
Monumen bersejarah yang terletak di 55 km dari kota Shiraz ini merupakan kumpulan istana Achaemenid (Akhemeniyah, 550–330 SM) yang juga dikenal sebagai bangunan batu terbesar di Iran.
Bangunan ini memiliki luas lebih dari 125.000 meter persegi. Hamparan ini berada di atas sebuah batu yang terletak dari timur ke belakang Gunung Mahd (Kuhi Rahmat/Gunung Rahmat/ Mountain of Mercy) dan dari utara, selatan dan barat, di dalam dataran Marvdasht.
Marvdasht terletak 40 km dari Shiraz ke Isfahan. Jarak Marvdasht dari Tehran adalah sekitar 880 km. Panjang Persepolis sama dengan panjang Acropolis di Athena, tetapi lebarnya empat sampai lima kali lipat dari Acropolis. Prasasti besar Darius di dinding depan selatan takhta secara eksplisit menjadi saksi bahwa tidak ada bangunan sebelumnya di tempat ini.
Pembangunan Persepolis, yang merupakan salah satu bangunan bersejarah terbesar di dunia, dimulai sekitar 2500 tahun yang lalu atas perintah Darius Agung (Besar) dan dilanjutkan oleh para penerusnya dan dilakukan perubahan dilakukan pada bangunan aslinya.
Kompleks Takht-e Jamshid yang dikenal dengan Persepolis merupakan cermin dari sejarah dan budaya Iran kuno yang dibangun atas perintah Darius Agung (Darius the Great) pada tahun 518 SM sebagai salah satu karya arsitektur di masanya.
Takht-e Jamshid adalah ibukota seremonial Kekaisaran Achaemenid (sekitar 550–330 SM). Sisa-sisa paling awal dari Persepolis kembali ke 515 SM, di mana ini mencontohkan gaya arsitektur Dinasti Achaemenid. UNESCO menyatakan reruntuhan Persepolis sebagai Situs Warisan Dunia pada tahun 1979.
Takht-e Jamshid (Persepolis) adalah simbol kejayaan dan keagungan Iran kuno. Persepolis dan sisa bangunan di dalamnya dapat dianggap sebagai salah satu dokumen terpenting dalam sejarah peradaban dunia. Oleh karena itu, para ilmuwan dan arkeolog terkemuka dari seluruh dunia telah melakukan perjalanan ke Iran untuk mengunjungi Takht-e Jamshid.
Takht-e Jamshid adalah peninggalan raja-raja Achaemenid dari 2500 tahun yang lalu di Iran. Kebesaran Kekaisaran Achaemenid di Iran kuno mencakup sebagian besar bagian timur dunia. Yang menarik perhatian dunia ke Takht-e Jamshid bukan hanya kekunoan sejarah kota kuno ini. Para arkeolog telah menemukan perkembangan peradaban di Iran kuno melalui studi yang cermat terhadap prasasti dan artefak di daerah ini. Hukum sosial periode Achaemenid juga mengejutkan banyak sejarawan.
Takhk-e Jamshid dikenal di dunia sebagai simbol peradaban Persia di Iran. Kawasan Persepolis, yang merupakan salah satu tempat wisata provinsi Fars dan terletak di dekat Marvdasht, Shiraz, menunjukkan kemegahan arsitektur istana raja-raja di era Iran kuno. Pada puncak kekuasaan mereka, raja-raja Achaemenid membangun istana batu mereka di jantung pegunungan dekat kota Shiraz untuk memberikan gambaran yang jelas tentang masa depan pemerintahan mereka.
Takht-e Jamshid dikenal di dunia sebagai "Persepolis", yang merupakan nama Yunani. Tiang, kepala tiang, prasasti, relief, istana, dan gerbang yang tertinggal di kawasan Persepolis adalah salah satu karya peradaban paling terkenal di dunia. Area Persepolis, juga dikenal sebagai "Tanah Parseh". Banyak turis dari seluruh dunia pergi ke Shiraz sepanjang tahun.
Pembangunan Takht-e Jamshid dimulai oleh Darius dari Dinasti Achaemenid sekitar 25 abad yang lalu di kaki pegunungan Rahmat. Arsitek dan seniman yang tak terhitung jumlahnya berpartisipasi dalam pembangunan istana tersebut, dan gedung-gedung besar ini dibangun oleh pekerja pria dan wanita, namun apa yang menambah nilai Takht-e Jamshid dalam sejarah adalah cara raja-raja Achaemenid memperlakukan para pekerja, yang di Iran kuno dibayar upah dan tunjangan yang sesuai sebagai imbalan atas kerja para pekerja.
Menurut informasi dalam prasasti, pembangunan Takht-e Jamshid memakan waktu sekitar 120 tahun. Budaya terkemuka penguasa Iran kuno selama periode Achaemenid telah menyebabkan ketenaran dua peradaban Iran kuno di dunia.
Pembangunan Takht-e Jamshid dimulai pada 518 SM, sekitar 2500 tahun yang lalu. Darius I, yang merupakan Raja Ketiga Achaemenid, memerintahkan pembangunan sebuah istana besar di pegunungan sekitar Marvdasht, namun pembangunan rumah-rumah mewah dan patung-patung Persepolis memakan waktu lama dan berlanjut pada masa pemerintahan raja-raja selanjutnya.
Setiap istana di wilayah Takht-e Jamshid dibangun pada masa pemerintahan salah satu raja Achaemenid. Kemegahan dan keindahan bangunan Persepolis masih memukau para desainer dan insinyur hingga saat ini. Mereka bahkan menilai tidak mudah untuk membangun kompleks yang begitu besar ini, meskipun memiliki fasilitas yang lengkap. Menurut prasasti yang ditemukan di berbagai tempat, tujuan Darius membangun gedung ini dapat dianggap sebagai simbol Iran kuno yang progresif.
Selama beberapa tahun, para pekerja menggali gunung dan meratakan kaki pegunungan untuk membangun istana dan rumah mewah. Bahan utama dalam pembangunan istana adalah batu, yang digunakan dalam berbagai resistensi. Mengukir batu dan memolesnya menjadi potongan-potongan besar dan membawanya ke ketinggian adalah salah satu bagian paling menarik dari membangun istana yang menarik perhatian para insinyur, arsitek, dan desainer modern.
Pembangunan dan penyelesaian istana Persepolis berlanjut hingga akhir pemerintahan Achaemenid, namun banyak bagian dari istana ini dibangun dan didekorasi pada masa Darius I, Xerxes dan Artaxerxes I. Istana mewah Persepolis adalah kediaman raja-raja Achaemenid selama bertahun-tahun dan masih dianggap sebagai salah satu dokumen sejarah yang paling menonjol dan abadi dari Iran kuno.
Pemilihan gunung di sekitar Marvdasht oleh Dariush I, karena lokasi gunung dalam kaitannya dengan matahari terbit dan terbenam, dataran hijau di sekitarnya dan lokasi daerah ini di jalur kerajaan, adalah pilihan yang sangat cerdas.
Hari-hari kejayaan Takht-e Jamshid berlanjut sampai Alexander Agung (Raja Makedonia) menginvasi Iran. Pada 334 SM, Alexander Agung dengan pasukannya menyerbu Iran dan setelah mencapai kerajaan Achaemenid, menjarah istana dan membakar Takht-e Jamshid. Kebencian Alexander terhadap raja-raja Achaemenid yang kuat menyebabkan Alexander membakar istana Xerxes, namun api menyebar ke tempat lain dan menghancurkan sebagian besar Persepolis.
Sebelum kehancuran Persepolis, istana dan rumah besar Achaemenid sangat indah dan memiliki pemandangan lembah dan dataran sekitarnya yang indah. Di dalam Persepolis, ada area yang mirip dengan kota, dan jarak antara istana dibuat jalan yang indah.
Desain interior Persepolis telah sangat maju menurut standar teknik dan arsitektur saat ini, dan tatanan dan desain modern dapat dilihat pada pembagian lingkungan interior. Istana Persepolis memiliki kegunaan yang berbeda dan masing-masing digunakan dalam upacara dan perayaan yang berbeda. (RA)