Banjir akibat hujan lebat di Pakistan telah menenggelamkan sepertiga wilayah negara ini dan berdampak terhadap 33 juta jiwa, atau 15 persen dari 220 juta pendudukan Pakistan.
Menteri Perubahan Iklim Sherry Rehman kepada Reuters pada hari Rabu (31/8/2022) mengatakan, sepertiga dari Pakistan benar-benar berada di bawah air. Jutaan rumah di Pakistan juga rusak dan hancur akiban banjir tersebut.
1.163 orang, termasuk 380 anak dilaporkan tewas dalam bencana alam tersebut. Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menyerukan bantuan untuk apa yang disebutnya sebagai "bencana iklim yang belum pernah terjadi sebelumnya".
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengumumkan seruan bantuan sebesar US$ 160 juta untuk membantu rakyat Pakistan. Provinsi Sindh, dengan populasi 50 juta jiwa, paling terpukul, dan menerima lebih banyak hujan daripada rata-rata 30 tahun terakhir.
Republik Islam Iran telah mengirim bantuan kemanusiaan pertama untuk korban banjir Pakistan dan bantuan ini disampaikan kepada pejabat negara ini di titik nol perbatasan.
Pengiriman bantuan kemanusiaan dari Republik Islam Iran ke Pakistan diserahkan di perbatasan bersama Rimdan-Gabd, oleh pejabat Bulan Sabit Iran kepada koordinator bulan sabit merah provinsi Balochistan
Delegasi Iran juga menyampaikan pesan belasungkawa dari pemerintah dan rakyat Republik Islam Iran kepada pihak Pakistan.
Sekretaris Jenderal Bulan Sabit Merah Pakistan di provinsi Baluchistan Ayub Khan mengatakan bahwa pengiriman bantuan kemanusiaan Iran, termasuk tenda lapangan, selimut dan barang-barang penting lainnya, akan didistribusikan untuk para korban banjir di berbagai bagian provinsi Balochistan.
Perdana Menteri Pakistan dalam percakapan telepon dengan Presiden Republik Islam Iran Sayid Ebrahim Raisi menyampaikan terima kasih atas simpati dan dukungan Iran untuk Pakistan di saat-saat sulit menghadapi bencana banjir saat ini. (RA)