Angkatan Darat Militer Republik Islam Iran menggelar latihan militer selama dua hari. Menuver militer bersandi Eghtedar 1401 HS ini bertujuan untuk mengevaluasi dan meningkatkan level kekuatan dan kesiapan tempur unit-unit pasukan AD Militer Republik Islam Iran dalam menghadapi ancaman baru.
Latihan ini telah dimulai pada hari Rabu (7/9/2022) dengan kehadiran unit-unit infanteri, lapis baja, artileri, angkatan udara, drone, teknik, pasukan lintas udara, unit peperangan elektronik dan dilakukan dengan dukungan transportasi pesawat-pesawat Angkatan Udara (AU) di area umum Nasrabad, Isfahan.
Juru bicara Manuver AD Militer Eghtedar 1401 Brigadir Jenderal Karim Cheshak mengatakan, dalam latihan dua hari ini, akan dievaluasi mengenai pemindahan pasukan secara cepat dari beberapa daerah teritorial ke daerah misi, peningkatan mobilitas dan pergerakan brigade-brigade pasukan khusus dan respon cepat, dan penerapan berbagai taktik kreatif asli dan keterampilan beberapa unit khusus.
Selain itu, lanjutnya, akan dievaluasi pula mengenai tingkat koordinasi dalam pelaksanaan operasi gabungan brigade-brigade profesional dan manajemen medan perang yang sesuai dengan realitas pertempuran terbaru melalui pendekatan pelatihan, ofensif dan defensif.
Manuver Militer Eghtedar 1401, dengan mempertimbangkan ancaman musuh-musuh Islam belakangan ini, khususnya ancaman rezim zionis Israel yang dilakukan dengan dukungan terbuka dan tersembunyi dari Amerika Serikat (AS), merupakan peringatan serius bagi musuh-musuh Republik Islam Iran dan sekaligus tanda kesiapan Angkatan Bersenjata negara ini untuk membela negara, yang sejalan dengan perlindungan keamanan nasional dengan menangkal ancaman lintas batas.
Komandan Markas Pusat Hazrat Khatam al-Anbiya (Saw) Mayor Jenderal Gholam Ali Rashid dalam pertemuan dengan para komandan Militer Republik Islam Iran di sela-sela Manuver Eghtedar 1401 menyinggung pernyataan resmi para pejabat kriminal rezim Zionis terntang tanggung jawab dan ancaman terhadap keamanan nasional Iran.
Dia mengatakan, menurut Markas Pusat Hazrat Khatam al-Anbiya (Saw), rezim Zionis Israel adalah prioritas pertama sebagai ancaman terhadap keamanan nasional Republik Islam Iran.
"Dari sudut pandang Markas Pusat Hazrat Khatam al-Anbiya (Saw), setiap tindakan ancaman dari rezim Zionis terhadap kepentingan dan keamanan nasional Republik Islam Iran akan dievaluasi berdasarkan informasi, koordinasi dan dukungan dari AS, dan tanggapan dari Angkatan Bersenjata akan pasti dan pada tingkat yang sama. Semua elemen dan gerakan orang-orang bayaran dan pemerintah yang bekerja sama dengan rezim Zionis untuk mengancam keamanan nasional Republik Islam Iran akan membayar tindakan tersebut," tegasnya.
Selama bertahun-tahun, rezim Zionis telah mengancam Iran dengan serangan militer atas dalih pengembangan nuklir damai di negara ini, sementara itu rezim ilegal ini memahami betul bahwa pihaknya sangat lemah dan rentan terhadap tindakan pembalasan dari Iran.
Pakar politik Zuhair Andrews mengatakan, para ahli dan analis senior rezim Zionis menekankan ketidakmampuan Israel untuk menyerang Iran. Tindakan ini akan memakan waktu bertahun-tahun, dan jika Israel meluncurkan serangan seperti itu, Israel akan mengalami kehancuran, dan bahkan kehancuran yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Republik Islam Iran Islam, sesuai dengan perintah Al Quran, telah menyediakan dan menyiapkan peralatan mutakir dan modern serta personel yang efisien pada tingkat keterjangkauan untuk menciptakan kekuatan yang mumpuni guna menciptakan ketakutan (rasa takut) pada musuh. Peralatan modern yang diraih berkat upaya para ahli dalam negeri ini akan digunakan oleh Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran untuk melindungi negara mereka.
Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran, termasuk pasukan AD Militer, yang sering menggelar beragam latihan militer, tidak hanya untuk meningkatkan persiapan pertahanan mereka, tetapi juga menunjukkan kekuatan militer Iran sebagai pencegah atas tindakan musuh.
"Para komandan pasukan AD Militer, dengan penguasaan penuh atas informasi intelijen dan dengan usaha, tidak hanya sepenuhnya memantau gerakan musuh, tetapi juga memiliki kesiapan tempur yang sangat tinggi untuk menggunakan kekuatan guna melawan setiap agresor dan setiap ancaman," kata Mayjen Rashid.
Dia menambahkan, latihan Militer Eghtedar 1401 yang digelar AD Militer Republik Islam Iran telah direncanakan dan dilaksanakan sesuai dengan perang di masa depan dan ancaman yang diantisipasi. (RA)