Menteri Luar Negeri Iran Amir-Abdollahian berkunjung ke EB House, sebuah LSM yang mendukung pasien yang menderita kelainan kulit langka yang menyebabkan kulit menjadi rapuh yang dikenal sebagai Epidermolysis Bullosa.
Selama kunjungan yang dilakukan pada kesempatan pekan kesadaran EB, diplomat top Iran mengatakan penerapan sanksi sepihak telah menjadi alat modern bagi AS untuk melanggar hak asasi manusia.
“Memberlakukan sanksi sepihak telah menjadi alat modern bagi AS untuk melanggar hak asasi manusia. Ada 1.300 pasien EB di Iran tetapi Swedia menolak untuk memberikan perban khusus kepada pasien ini. Ini terjadi karena Barat telah berulang kali menyatakan bahwa sanksi tidak termasuk pasien dan obat-obatan tetapi dalam praktiknya mereka bertindak sebaliknya,” ujar Hossein Amir-Abdollahian, Menteri Luar Negeri Iran.
Perusahaan Swedia Molnlycke Health Care telah menolak untuk menjual barang-barang perawatan medis pasien EB Iran yang mereka butuhkan, termasuk pembalut Mepilex.
Beberapa anak di Iran yang menderita Epidermolysis Bullosa kehilangan nyawa karena kurangnya peralatan medis yang sangat dibutuhkan dan beberapa lainnya terluka oleh luka fisik yang parah, termasuk amputasi.