Presiden Amerika Serikat Joe Biden dalam pidato di hadapan pendukungnya di California mengatakan bahwa dia akan membebaskan Iran.
"Jangan khawatir, kita akan membebaskan Iran. Mereka akan segera membebaskan diri," kata Biden kepada para pendukungnya di California pada Kamis (3/11/2022).
Biden tidak merinci apa yang akan dilakukan AS untuk "membebaskan Iran," tetapi Gedung Putih dan anggota parlemen dari kedua pihak di Washington sebelumnya membuat pernyataan untuk mendukung demonstrasi anti-pemerintah di Iran.
Tak hanya itu, AS telah memberlakukan beberapa putaran sanksi terhadap Iran atas dalih kekerasan dan pelanggran HAM yang diklaimnya.
Warga Iran termasuk warga Ahvaz di provinsi Khuzestan, warga Mahabad di Provinsi Azerbaijan Barat dan masyarakat Yasuj di Provinsi Kohgiluyeh dan Boyer-Ahmad menanggapi pernyataan Biden tersebut.
Mereka mengungkap tujuan sebenarnya dari staemen Presiden AS itu. Masyarakat Iran juga menegaskan bahwa pemerintah AS lah yang sedang menghapus kebebasan bangsa-bangsa.
Sebelumnya, Presiden Republik Islam Iran Sayid Ebrahim Raisi telah menanggapi pernyataan Biden. Dia mengatakan, Tuan Presiden, Iran sudah bebas sejak 43 tahun lalu, dan bertekad untuk tidak jatuh ke dalam sandera Anda. Kami tidak akan pernah menjadi sapi perah.
"AS mengatakan ingin membebaskan Iran, tetapi saya harus memberi tahu Anda bahwa dan bertekad untuk tidak jatuh ke dalam sandera Anda. Kami tidak akan pernah menjadi sapi perah," kata Sayid Raisi di hadapan belasan ribu perta Pawai 13 Aban ( Jumat (4/11/2022).
Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran Hossein Amir Abdollahian juga turut mengkritik Biden melalui tweetnya. Dia menulis di akun Twitternya, bersamaan dukungan terbuka untuk kekerasan dan teror selama kerusuhan baru-baru ini di Iran, Gedung Putih mengincar kesepakatan.
"Tuan Biden: akhiri kemunafikan ini," tegasnya. (RA)