Polisi di Brasília merebut kembali kendali dari perusuh pro-Bolsonaro. Pendukung mantan presiden menyerbu Kongres, istana presiden dan Mahkamah Agung dalam serangan. Lula mencap insiden ini sebagai serangan 'fasis' terhadap demokrasi.
Pasukan keamanan Brasil merebut kembali kendali Kongres, istana kepresidenan, dan Mahkamah Agung pada Minggu (08/01/2023) malam setelah banjir pendukung mantan presiden Jair Bolsonaro menyerbu tiga gedung itu dan menimbulkan kekacauan di ibu kota.
Dalam adegan yang mengingatkan pada invasi gedung Capitol AS pada 6 Januari 2021 oleh para pendukung presiden AS saat itu Donald Trump, pasukan keamanan yang awalnya kewalahan menggunakan gas air mata, granat kejut, dan meriam air untuk melawan perusuh pro-Bolsonaro yang mengamuk di sepanjang jalan balai kekuasaan di Brasília sampai akhirnya ditundukkan.
Presiden Luiz Inacio Lula da Silva yang baru dilantik, veteran sayap kiri yang memenangkan pemilihan umum bulan Oktober yang pahit dan memecah belah di Brasil, mengutuk invasi sebagai serangan "fasis".
Bolsonaro sayap kanan mengutuk "penjarahan dan invasi gedung-gedung publik" dalam sebuah tweet. Namun politisi tersebut menolak klaim penggantinya bahwa dia menghasut serangan tersebut, dan membela hak untuk "protes damai".