Kementerian Luar Negeri Korea Selatan mengumumkan pihaknya tengah mengkaji alasan penahanan kapal tankernya oleh Iran di Selat Hormuz, dan kemungkinan diambilnya langkah hukum oleh Seoul.
Seperti dikutip Fars News (6/1/2021), Kemenlu Korsel menyatakan kesiapan untuk menempuh jalur hukum guna membebaskan kapal tankernya di Iran.
Stasiun televisi Korea Selatan, KBS News, Rabu (6/1) mengabarkan, Kemenlu Korsel mengatakan proses hukum merupakan salah satu jalan yang akan ditempuh Seoul untuk menyelesaikan penahanan kapal tanker negara ini oleh Iran.
Kemenlu Korsel mengaku tengah melakukan verifikasi fakta untuk mengungkap alasan Iran menahan kapal tanker Korsel di Selat Hormuz yang disebut telah mencemari lingkungan dan melanggar zona laut Iran.
Menurut Kemenlu Korsel pihaknya sudah melakukan kontak dengan Iran melalui Kedutaan Besar dua negara, dan rencana kunjungan Deputi Pertama Menlu Korsel, Choi Jong Kun ke Tehran, hari Minggu, juga sudah dipersiapkan.
KBS News menulis, sebuah delegasi diplomatik Korsel hari Rabu (6/1/2021) malam akan diberangkatkan ke Tehran.
Selain itu, Kemenlu Korsel juga mengabarkan pengiriman utusan Konsuler negara itu ke Bandar Abbas, untuk bertemu dengan 20 awak kapal tanker yang ditahan Iran, dan membantu penyelidikan kasus ini.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Selasa (5/1/2021) malam kembali menegaskan bahwa penahanan kapal tanker Korea Selatan di perairan Teluk Persia sepenuhnya karena masalah teknis. Menurutnya sikap pemerintah Korsel terkait hal ini tidak bisa dipahami dan tertolak.
Tasnim News (5/1) melaporkan, Saeed Khatibzadeh saat ditanya tentang kondisi terbaru kapal tanker Korsel yang ditahan Iran menuturkan, sebagaimana sudah disampaikan sebelumnya, masalah kapal tanker Korsel sepenuhnya teknis, dan Iran seperti negara dunia lain sangat sensitif dalam melindungi lingkungan hidup di laut, dan akan menindak secara hukum segala bentuk pencemaran lingkungan.
Jubir Kemenlu Iran menambahkan, pemerintah Korsel sebaiknya mengambil langkah yang rasional dan bertanggung jawab dalam masalah ini.
Menurut Khatibzadeh, Organisasi Pelabuhan dan Pelayaran sebagai otoritas resmi pemerintah Iran yang berwenang menangani masalah semacam ini akan memberikan bantuan yang diperlukan kapal tanker Korsel dan awaknya secara profesional, dan terus menyampaikan informasi terkait perkembangan kasus ini.
Sehubungan dengan lawatan delegasi pemerintah Korsel ke Iran, Khatibzadeh menjelaskan, kunjungan Wakil Menlu Korsel ke Tehran sudah diinformasikan sebelumnya dan akan dilakukan dalam waktu dekat, namun lawatan ini tidak ada hubungannya dengan penahanan kapal tanker negara itu oleh Iran, tidak ada kesepakatan untuk melakukan kunjungan terpisah dua negara, pasalnya penahanan ini berhubungan dengan masalah teknis dan sedang ditangani secara hukum, tidak butuh kunjungan diplomatik.
Angkatan Laut Korps Garda Revolusi Islam Iran, IRGC, Senin (4/1/2021) menahan sebuah kapal tanker Korea Selatan di Teluk Persia karena melakukan pencemaran laut dan mengabaikan peringatan yang diberikan otoritas setempat. (HS)