Republik Islam Iran telah mengumumkan dimulainya operasional pengayaan uranium sebesar 20 persen di situs Fordow.
Juru bicara Organisasi Energi Atom Iran (AEOI) Behrouz Kamalvandi dalam wawancara dengan televisi Channel satu Republik Islam Iran pada Senin (4/1/2021) malam mengatakan, pengayaan 20 persen telah dimulai di fasilitas pengayaan Fordow dan telah mencapai tingkat yang stabil.
Menurutnya, langkah tersebut sejalan dengan implementasi tindakan strategis untuk mencabut sanksi.
"Tindakan ini dilakukan untuk melindungi hak-hak rakyat Iran dan akan selesai dalam 12 jam," imbuhnya.
Kamalvandi mengungkapkan bahwa produksi 20 persen bahan bakar dan kapasitasnya bukan hal baru, karena sudah dilakukan 10 tahun lalu.
"Kami memiliki kemampuan memperkaya di atas 20 persen dengan mudah," tegasnya.
Undang-Undang Tindakan Strategis untuk Mencabut Sanksi yang disahkan parlemen Iran mencakup 9 pasal yang mewajibkan Pemerintah Republik Islam Iran untuk memperkaya uranium sebesar 20 persen, meningkatkan cadangan uranium yang diperkaya dan menggunakan sentrifugal IR2M dan IR6 generasi baru.
Beberapa hari selanjutnya, jubir AEOI mengatakan, Republik Islam Iran dengan mudah bisa melakukan pengayaan uranium lebih dari 20 persen, bahkan 90 persen, jika menghendaki.
Kamalvandi dalam sebuah wawancara hari Kamis (7/1/2021) mengatakan, kemajuan nuklir Iran telah mencapai tahapan yang mampu melakukan pengayaan uranium dengan persentase berapapun.
"Teks ketetapan parlemen Iran menyatakan, jika kebutuhan nasional terhadap pengayaan uranium berada di atas 20 persen, maka Organisasi Energi Atom Iran harus bisa melakukannya," ujar pungkasnya. (RA)