Sedikitnya empat orang tewas dan 52 lainnya ditangkap dalam insiden kerusuhan di gedung Capitol Amerika Serikat pada hari Rabu, 6 Januari 2021. Ribuan demonstran pendukung Donald Trump menyerbu gedung Capitol untuk menghentikan jalannya sertifikasi kemenangan pemilihan Presiden terpilih Joe Biden.
Menurut Kepala Departemen Kepolisian Metropolitan Robert J. Contee, 47 dari 52 penangkapan terkait dengan pelanggaran jam malam yang ditetapkan oleh Wali Kota Washington DC Muriel Bowser. 26 ditangkap karena alasan kerusuhan di Capitol. Ada pula yang ditangkap atas tuduhan membawa senjata api tanpa izin.
Seorang wanita meninggal dunia setelah ditembak oleh petugas Kepolisian Capitol. Sementara tiga orang lainnya meninggal dengan penyebab yang belum diungkap.
Wali Kota Washington DC mengumumkan status darurat publik selama 15 hari dengan harapan pergerakan masa dari luar kota bisa diredam.
Pendukung Trump menyerbu gedung Capitol, setelah Trump mendesak pendukungnya untuk melawan penghitungan seremonial suara elektorat yang akan mengkonfirmasi kemenangan Presiden terpilih Joe Biden.
Menurut CNN, ratusan pengunjuk rasa pro-Trump pada Rabu siang menerobos penghalang yang dipasang di sepanjang perimeter Capitol dan bentrok dengan petugas dengan perlengkapan anti huru-hara.
Sekitar 1,5 jam kemudian, para demonstran masuk ke dalam gedung dan pintu ke DPR dan Senat yang dikunci. Setelah itu, ruang DPR dievakuasi polisi. (RA)