Angkatan Laut Militer Republik Islam Iran telah menggelar manuver militer besar-besaran di Laut Oman dan utara Samudra Hindia pada hari Rabu, 13 Januari 2021.
Manuver militer bersandi Eqtedar-e Daryayi-99 (Kekuatan Maritim-99) itu berlangsung selama dua hari dan dalam rangka meningkatkan kesiapan Angkatan Bersenjata Iran di perairan selatan yang strategis.
Manuve militer ini dihadiri oleh Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Mayor Jenderal Mohammad Bagheri dan Komandan Militer Iran Mayjen Abdolrahim Mousavi, serta para komandan senior lainnya.
Tahap pertama manuver Kekuatan Maritim-99 yang digelar secara "aksidental" ini melibatkan unit-unit tempur permukaan laut, bawah laut, dan udara AL Militer Iran. Semua armada juga dikerahkan ke zona manuver untuk mengikuti latihan khusus menyerang target.
Pada hari pertama latihan, berbagai tipe rudal jelajah laut, darat ke darat, torpedo kapal selam AL Militer Iran, ditembakkan ke arah target. Operasi dengan menggunakan pesawat tanpa awak juga dilakukan dalam manuver Kekuatan Maritim-99 ini.
Seluruh personel juga melancarkan operasi khusus di pesisir pantai dan laut, dan melakukan operasi drone dan perang elektronik.
Pada penutupan manuver bersandi Eqtedar-e Daryayi-99, AL Militer Republik Islam Iran menembakkan berbagai jenis rudal jelajah.
Rudal jelajah dengan jangkauan yang berbeda ditembakkan dari pantai dan dari atas kapal perang Angkatan Laut Iran pada Kamis (14/1/2021). Rudal-rudal ini berhasil mencapai sasarannya di bagian utara Samudra Hindia dan area latihan.
Juru bicara manuver Kekuatan Maritim-99 Laksamana Muda Hamzeh Ali Kaviani mengatakan saat ini Iran memiliki kemampuan yang luar biasa di sektor rudal jelajah, dan angkatan laut menyimpan berbagai jenis rudal ini.
"Rudal-rudal jelajah yang sangat kuat ini dapat menjadi sebuah senjata yang efektif dan menentukan dalam pertempuran laut," tambahnya.
Laksamana Muda Kaviani menegaskan, musuh perlu tahu bahwa jika perbatasan maritim Republik Islam Iran diserang, mereka akan menjadi sasaran rudal-rudal jelajah kami dari darat dan laut.
Kapal militer terbesar Republik Islam Iran (Forward Base Ship), Makran juga telah diserahkan kepada pasukan Angkatan Laut (AL) Militer negara ini pada hari Rabu, 13 Januari 2021.
Makran yang dikenal sebagai "Pelabuhan Bergerak" ini merupakan kapal militer terbesar buatan dalam negeri Iran yang membawa helikopter, perahu-perahu cepat berpeluncur rudal, drone, bahan bakar dan kebutuhan logistik lainnya untuk AL.
Kapal ini difungsikan untuk mendukung misi armada AL Iran di perairan jauh, terutama di Samudra Hindia bagian utara, Selat Bab al-Mandab, dan Laut Merah, dan bertanggung jawab untuk logistik penting dalam mendukung misi maritim AL.
Makran dianggap sebagai elemen infrastruktur utama dari AL. Dek kapal ini berfungsi sebagai pangkalan udara bergerak untuk helikopter dan kapal cepat berpeluncur rudal serta pesawat tanpa awak.
Makran juga dapat digunakan untuk membawa kapal militer lainnya, termasuk hovercrafts, ke misi AL respon cepat, dan memberikan dukungan pemeliharaan untuk kapal AL lainnya.
Kapal yang dilengkapi dengan peluncur rudal ini juga mampu berlayar dalam kondisi laut yang ekstrem, mengangkut helikopter untuk misi pencarian dan penyelamatan serta digunakan untuk mengangkut pasukan, peralatan, bahan bakar, dan kebutuhan AL lainnya.
Kapal Makran menjadi sebuah pelabuhan terapung dengan bobot 121.000 ton, panjang 228 meter, dan lebar 42 meter. Makran merupakan kapal militer terbesar di Iran yang mampu berlayar dengan kecepatan 15 knot. Kapal ini mampu membawa 82.000 ton logistik dan memasoknya ke unit AL di berbagai lokasi.
Markan juga mampu melakukan pelayaran selama 1.000 hari tanpa berlabuh untuk mengisi bahan bakar dan logistik. Kapal militer terbesar Iran ini membawa lima helikopter pada saat yang bersamaan.
AL Militer Republik Islam Iran juga semakin kuat setelah bergabungnya kapal perusak berpeluru kendali Zereh (Armor) pada pada Rabu (13/1/2021).
Zereh bergabung dengan Armada Selatan AL Militer Iran yang berada di Wilayah Ketiga di Kanorak, Provinsi Sistan-Balucestan, tenggra Iran.
Kapal perusak berpeluru kendali Zereh yang dibuat oleh para pakar di perusahaan AL Iran, memiliki panjang 47 meter, tinggi 15 meter, dan kecepatan 35 knot.
Kapal perusak ini juga dilengkapi dengan rudal jelajah darat ke darat, Qader yang memiliki daya jangkau 300 kilometer, dan bisa digunakan untuk bertempur dengan musuh di tengah laut.
Zereh berbeda dengan kapal-kapal perusak Iran lainnya. Pasalnya, kapal ini dilengkapi dengan sistem komunikasi, alat penyadap dan peralatan perang elektronik canggih. (RA)