Rusia mulai mengirim vaksin Virus Corona, Sputnik V ke Republik Islam Iran pada hari Kamis, 4 Februari 2021. Vaksin ini dibuat oleh Gamaleya Institute of Russia.
Duta Besar Iran untuk Rusia Kazem Jalali mengatakan, pengiriman pertama vaksin COVID-19 yang disebut Sputnik V ke Iran dilakukan melalui Mahan Airlines hari ini.
"Pasca penandatanganan kontrak untuk pembelian vaksin Sputnik V dan produksi bersama antara Tehran dan Moskow, hari ini, Kamis, pengiriman pertama vaksin ini ke Tehran telah dilakukan oleh pesawat Iran," kata Jalali seperti dilansir Iranpress.
Dia menambahkan, pengiriman kedua akan dilakukan pada pertengahan Februari 2021 dan pengiriman ketiga pada 28 Februari. Menurutnya, ini juga akan berlanjut di masa depan.
Jalali menjelaskan, vaksin Rusia (Sputnik V) ini telah terdaftar di lebih dari 16 negara, termasuk Iran, dan Republik Islam telah menjadi negara ke-16 yang mendaftarkan vaksin yang memiliki tingkat efikasi 91% ini.
Menurut kesepakatan yang dicapai dengan Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF), lanjutnya, negara-negara tersebut memutuskan untuk bersama-sama memproduksi vaksin ini di Iran. Karenanya, delegasi Kementerian Kesehatan Iran dijadwalkan tiba di Moskow dalam beberapa hari mendatang untuk mengadakan pembicaraan terakhir.
Jalali menggarisbawahi bahwa kontrak antara Iran dan Rusia untuk pembelian dan produksi bersama vaksin Rusia merupakan awal kerja sama antara kedua negara di bidang bioteknologi.
Dubes Iran untuk Moskow lebih lanjut menyinggung tingkat kemanjuran dan keamanan vaksin Sputnik V. Jalali mengutip laporan jurnal medis "The Lancet," dan mengatakan, tidak ada efek samping serius yang dilaporkan pada fase ketiga Sputnik V yang memiliki tingkat efikasi 91,6% ini dan dapat memberikan kekebalan tubuh selama dua tahun atau lebih.
The Lancet baru-baru ini meninjau fase ketiga dari uji klinis vaksin Sputnik V dalam sebuah artikel. Hasil artikel menunjukkan bahwa vaksin ini aman dan efektif serta menjamin perlindungan penuh terhadap Virus Corona, COVID-19. (RA)