Ukraina mendesak Uni Eropa untuk menjatuhkan sanksi tambahan terhadap Rusia atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia. Namun, beberapa anggota parlemen Uni Eropa mengatakan bahwa blok ini tidak ingin memulai Perang Dingin baru dengan Rusia.
Seperti dilansir Press TV, Jumat (12/2/2021), pertemuan ketujuh yang disebut Dewan Asosiasi Ukraina baru saja berlangsung di Brussel. Delegasi Kiev menggunakan kesempatan itu untuk mendesak Uni Eropa meningkatkan sanksi terhadap Moskow.
Rusia membantah klaim bahwa mereka mencoba untuk mengguncang Ukraina dan menegaskan haknya untuk melindungi apa yang dilihatnya sebagai kepentingan regional yang sah. Sama seperti beberapa negara lain di sekitar Rusia, Uni Eropa ingin Ukraina bergabung dengan blok yang beranggotakan 27 negara ini.
Namun tidak mudah untuk menekan Rusia. Pasalnya, Uni Eropa membutuhkan Rusia. Dua pertiga impor minyak Uni Eropa berasal dari Rusia seperti halnya tiga perempat dari impor gasnya. Pipa baru dari Rusia ke Jerman, yang 90 persen selesai, akan menggandakan impor gas Uni Eropa.
Di sisi lain, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell menuai kritik pedas di Parlemen Eropa dan dia diminta untuk mundur atas beberapa alasan.
Hubungan antara Rusia dan Ukraina sejak 2014 ketika Krimea bergabung dengan wilayah Rusia. Beberapa negara Eropa telah menjatuhkan sanksi terhadap Moskow terkait hal ini, dan Rusia telah membalasnya dengan kebijakan lain. (RA)