Kantor Direktur Intelijen Nasional Amerika Serikat pada Jumat (26/2/2021) merilis laporan mengenai kasus pembunuhan terhadap penulis kolom opini the Washington Post, Jamal Khashoggi di konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki.
Menurut laporan tersebut, pembunuhan terhadap Khashoggi dilakukan atas instruksi langsung Putra Mahkota Arab Saudi Mohammad bin Salman (MBS).
MBS menganggap Khashoggi sebagai ancaman bagi Arab Saudi dan menyetujui metode kekerasan untuk membungkamnya. Disebutkan bahwa MBS menyetujui penculikan dan pembunuhan Khashoggi di Istanbul, Turki.
Setelah perilisan laporan tersebut, pemerintah AS menyatakan telah mengumumkan pembatasan visa bagi 76 warga Arab Saudi.
Pemerintahan Presiden AS Joe Biden telah menghadapi beberapa kritik, terutama editorial di the Washington Post karena tidak menghukum keras MBS.
Pilihan untuk tidak menghukum MBS menunjukkan kesulitan pemerintahan Biden untuk memutuskan hubungan dengan sekutu penting AS di kawasan. Padahal pada masa kampenye, dia berjanji akan bertindak tegas dalam kasus tersebut.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken juga hanya mengumumkan pembatasan visa kepada 76 warga Saudi yang terlibat dalam penindasan aktivis dan jurnalis, dan tidak mengumumkan tindakan apa pun terhadap MBS.
Jamal Khashoggi, wartawan yang mengkritik kebijakan MBS, dibunuh dan dimutilasi oleh tim pembunuh yang dikirim langsung dari Arab Saudi di konsulat kerajaan ini di Istanbul pada 2 Oktober 2018. (RA)