Indonesia kehilangan salah seorang cendekiawan Muslim terbaiknya, KH. Dr. Jalaluddin Rakhmat bulan lalu
Tokoh Muslim Indonesia ini menghembuskan nafas terakhir di ICU Rumah Sakit Santosa Internasional, Bandung, Senin (15/2/2021), sekitar pukul 15.45 WIB.
Kang Jalal, biasa disapa demikian semasa hidupnya, membidani berdirinya sebuah organisasi Islam di Indonesia, Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia (IJABI) pada awal Juli 2000.
Sepulang dari Amerika, pakar komunikasi ini ikut andil besar meramaikan dinamika pemikiran intelektual Indonesia dengan berbagai gagasan briliannya.
Legasinya begitu besar bagi Indonesia. Tidak kurang dari 48 buku ditulisnya, dengan berbagai tema menarik yang merentang dari berbagi isu penting.
Selain menulis buku di bidang yang ditekuninya, ilmu komunikasi, Jalaluddin menawarkan pemikiran keislaman baru dengan berbagai jargonnya yang pernah bersinar di zamannya, seperti Islam alternatif dan Islam aktual.
Di luar aktif memberikan pencerahan intelektual dengan ceramah dan karya tulisnya yang tersebar di berbagai media nasional dan internasional, KH Jalaluddin Rakhmat membuktikan komitmennya yang besar terhadap pengembangan pendidikan nasional dengan mendirikan yayasan Muthahhari, yang menaungi lembaga pendidikan dari TK hingga SMA.
Beliau juga aktif mencurahkan pengabdiannya dalam pembelaan terhadap orang-orang yang terpinggirkan, Mustadafin. Tidak sedikit orang yang telah dibantu di berbagai bidang, terutama pendidikan dan kesehatan, termasuk mendirikan klinik yang berdekatan dengan lembaga pendidikan yang didirikan di tempat kelahirannya di wilayah selatan kota Bandung.
Selengkapnya simak wawancara eksklusif jurnalis Parstoday Indonesia dengan Ustadz Miftah Rakhmat (Usmif), putera biologis dan ideologis KH Jalaluddin Rakhmat sebagai berikut: