Presiden Republik Islam Iran mengisyaratkan pentingnya hubungan Iran dan Rusia serta urgensitas pemanfaatkan kapasitas kedua negara untuk meningkatkan hubungan di semua bidang, khususnya ekonomi dan perdagangan.
Hassan Rouhani juga menyinggung tekad petinggi kedua negara untuk meningkatkan hubungan serta menekankan pentingnya perluasan hubungan demi kepentingan timbal balik tanpa terpengaruh represi asing.
Saat bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov Selasa (13/4/2021), Hassan Rouhani mengisyaratkan minat Iran memperluas kerja sama regional dan menyambut perluasan kerja sama dengan tujuan membantu penerapan perdamaian dan stabilitas di kawasan sebagai langkah strategsi melawan unilateralisme AS dan intervensi di kawasan oleh Washington.
Lebih lanjut Presiden Iran menekankan pentingnya menjaga keamanan, perdamaian dan stabilitas di kawasan. Ia juga menegaskan bahwa keamanan regional harus dijamin oleh negara-negara kawasan.
Hassan Rouhani di pertemuan tersebut juga menekankan pentingnya perluasan kerja sama pertahanan dan militer antara Iran dan Rusia mengingat berakhirnya sanksi senjata Iran sejak bulan Oktober tahun lalu.
Presiden Iran seraya memuji sikap dan dukungan Moskow terhadap perundingan nuklir, menekankan dilanjutkannya upaya untuk menjaga dan menghidupkan kembali JCPOA sebagai sebuah kesepakatan multilateral internasional yang menjadi model untuk menyelesaikan kendala melalui dialog dan diplomasi.
"Dewasa ini Amerika Serikat dan seluruh dunia sampai pada kesimpulan bahwa represi maksimum gagal dan solusi tunggal Amerika untuk kembali ke JCPOA adalah mencabut sanksi terhadap Tehran," tegas Hassan Rouhani.
Menlu Rusia di pertemuan ini seraya menjelaskan bahwa kedua negara bertekad memperluas dan memperdalam hubungan serta memiliki tekad yang kuat, mengatakan, tidak ada batasan bagi perluasan kerja sama Moskow dan Tehran termasuk kerja sama teknis dan pertahanan.
Sergei Lavrov juga menjelaskan bahwa Iran dan Rusia memiliki tujuan bersama dan dekat di kerja sama regional dan internasional serta mengisyaratkan perundingan nuklir terbaru di Wina dan minat AS untuk kembali ke JCPOA.
"Solusi tunggal masalah ini menurut Moskow adalah kembalinya AS tanpa syarat dan secara penuh ke JCPOA dengan melaksanakan resolusi 2231 Dewan Keamanan PBB serta mematuhi komitmennya," tegas Lavrov.
Lavrov menjelaskan, "Menurut kami menuntut Iran menerima syarat baru di luar JCPOA atau menjalankan komitmennya di luar kesepakatan nuklir tidak bermanfaat." (MF)