Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei dalam sebuah momen penting menjelaskan mengenai rahasia kelanggengan Republik Islam Iran meskipun didera berbagai tekanan, sanksi, agresi dan lain-lainnya. Menurutnya, Republik Islam tumbuh lebih kuat dari sebelumnya.
Penjelasan tersebut disampaikan dalam pidatonya memperingati haul Imam Khomeini ra ke-32 pada Jumat (4/6/2021) yang disiarkan langsung oleh televisi dan radio nasional Iran.
Tanggal 14 Khordad (bulan ketiga dalam kalender nasional Iran) yang hari ini jatuh pada 4 Juni 2021 adalah haul ke-32 Imam Khomeini ra, Pendiri Republik Islam Iran.
Ayatullah Khamenei mengatakan, inisiatif paling penting dari Imam Khomeini (ra) adalah Republik Islam. Ini adalah demokrasi religius yang menjadi resmi sebagai Republik Islam dan merupakan sistem yang timbul dari pemikiran dan kehendak rakyat Iran dan kepemimpinan Imam Khomeini ra.
Rahbar menuturkan, rahasia agung dan mulia dari kelanggengan Republik Islam Iran adalah dua kata "Republik" dan "Islam".
"Rahasia dari kelanggengan sistem ini ada pada dua kata yaitu: Republik dan Islam. Republik berarti rakyat dan Islam berarti demokrasi religius," ujarnya.
Ketika sistem Republik Islam diterapkan di Iran, musuh Revolusi Islam mengatakan bahwa sistem Republik Islam akan segera runtuh dan lenyap, namun sebaliknya, sistem ini berada di puncak kesuksesan di berbagai bidang selama 43 tahun perjalanan usianya.
Dukungan terus-menerus dan partisipasi rakyat di berbagai arena politik, terutama pemilu dalam 42 tahun terakhir, adalah akar dari kelanggengan Republik Islam dan penggagalan berbagai konspirasi musuh.
Dukungan dan perhatian terhadap peran rakyat dan bersandar pada agama Islam ini telah membedakan Revolusi Islam dari revolusi-revolusi lain di dunia. Menurut Rahbar, beberapa revolusi di dunia memiliki awal yang menarik dan akhir yang pahit.
Ayatullah Khamenei mengatakan, bangsa dan negara kita hari ini dan hingga masa depan yang jauh perlu melestarikan kenangan akan Imam Khomeini ra.
Menurut Rahbar, Imam Khomeini punya banyak inisiatif, tetapi inisiatif terpentingnya adalah Republik Islam. Pekerjaan besarnya adalah melahirkan pemikiran dan teori tentang Republik Islam dan memasukkannya ke berbagai ranah teori politik serta membentuknya dalam wujud nyata.
"Di antara sistem (politik) dunia yang terbentuk dalam satu atau dua abad terakhir, saya tidak menemukan sistem lain yang diprediksi bakal runtuh sebesar (prediksinya) tentang Republik Islam," paparnya.
Rahbar menjelaskan, sejak awak berdirinya Republik Islam, musuh dan orang-orang yang tidak bisa mencerna dan mentolerir fenomena besar ini berkata bahwa sistem Republik Islam akan tumbang dalam dua bulan ke depan.
Ayatullah Khamenei menuturkan, pandangan mereka fokus pada banyak revolusi dan sistem yang lahir dari revolusi. Revolusi yang lahir di seluruh dunia ini punya awal yang menarik dan akhir yang pahit.
Republik Islam Iran telah membuat kemajuan yang baik selama empat dekade terakhir meskipun menghadapi berbagai masalah, hambatan dan tantangan di bidang politik, pertahanan, keamanan dan ekonomi. Tren yang berkembang ini menunjukkan bahwa di mana pun masyarakat, terutama kaum muda, masuk ke arena dan menjadikan Islam sebagai kriteria pengambilan keputusan, maka beragam masalah, terutama masalah ekonomi, telah dan akan terpecahkan.
Hari ini, pada puncak sanksi dan tekanan politik global, Republik Islam telah mencapai beragam prestasi dan mampu mengatasi hambatan dengan mengandalkan peran penting rakyat, terutama para intelektual muda yang aktif di bidang sains dan kedokteran, teknologi modern, sains antariksa, dan yang paling penting adalah pembuatan vaksi-vaksin Virus Corona.
Hari ini, momen menentukan dalam sejarah Revolusi Islam kembali terbentuk, dan itu adalah pemilu presiden pada 18 Juni 2021 mendatang. Kehadiran dan partisipasi luas rakyat Iran di arena nasional ini akan memperdalam dan memperkuat akar rahasia kelanggengan Republik Islam. Pendukung tercipta dan langgenggnya Republik Islam adalah rakyat. Rakyat memainkan peran langsung dan tidak langsung dalam sistem demokrsi religius dan urusan penting negara.
Partisipasi maksimal rakyat dalam pemilu presiden dan pilihan yang tepat memiliki peran penting dalam visi Republik Islam, dan yang terpenting, dengan pemilihan yang cermat, masalah-masalah masyarakat, khususnya di bidang ekonomi, akan terpecahkan. Saat ini, penyelesaian masalah ekonomi, termasuk inflasi dan mahalnya harga barang, merupakan salah satu tuntutan prioritas masyarakat.
Ayatullah Khamenei kepada tujuh calon presiden yang sedang bersaing pada pemilu presiden ke-13 menegaskan bahwa calon presiden yang terpilih harus memprioritaskan masalah ekonomi negara.
Pemilu presiden mendatang dan partisipasi luas rakyat di arena politik ini sangat penting. Selain dapat menyelesaikan masalah ekonomi negara dengan cara mengaktifkan kapasitas-kapasitas dalam negeri, juga efektif dalam dimensi eksternal dan sikap serta perilaku negara-negara asing terhadap Iran. (RA)