Setelah kehilangan lebih dari 17.000 orang akibat serangan teror, Iran adalah korban utama terorisme.
Pada Juni 1981, 72 pejabat tinggi Iran dibunuh dalam serangan teroris di Tehran.
Dua bulan kemudian, Presiden Iran Rajai dan Perdana Menteri Bahonar juga tewas dalam serangan teroris lainnya.
Kedua serangan teror tersebut dilakukan oleh Mujahidin-e Khalq Organization (MKO).
Kelompok terkenal itu juga bertanggung jawab atas pembunuhan sedikitnya 12.000 warga sipil dan pejabat Iran setelah kemenangan Revolusi Islam pada 1979.
Organisasi teroris ini melarikan diri dari Iran pada tahun 1986 ke Irak dan diberi sebuah kamp oleh mantan diktator Irak Saddam Hussein.
Yang lebih mengejutkan adalah bahwa AS tidak menganggap MKO sebagai entitas teroris dan bahkan menjalin hubungan intim dengan mereka.
Didukung oleh AS dan Arab Saudi, teroris MKO menikmati kebebasan aktivitas di AS dan Eropa dan bahkan mengadakan pertemuan dengan pejabat Amerika dan Uni Eropa.
Ebrahim Khodabandeh, mantan anggota MKO mengatakan:
MKO dibiayai oleh Saudi dan dipublikasikan oleh Israel untuk mengikuti agenda Gedung Putih yang tidak memiliki dukungan di tempat lain bahkan di Amerika Serikat.
Mereka yang mendukung MKO memang mendukung ISIS di masa lalu dan tidak mendapatkan apa-apa.
Pemimpin Revolusi Islam Ayatullah Sayid Ali Khamenei mengatakan:
Pemerintah Prancis dan lainnya tanpa malu-malu mengkhotbahkan hak asasi manusia meskipun menjamu para pembunuh ini, mendukung mereka, dan bahkan memberi mereka podium di parlemen nasional mereka. Artinya, kesombongan orang-orang Barat ini benar-benar hal yang luar biasa dan aneh.