Pada 25 Juli 2014, tentara Nigeria menembaki sejumlah besar orang yang menghadiri demonstrasi Hari Quds Sedunia di Zaria, negara bagian Kaduna.
35 Muslim Syiah yang tidak bersenjata terbunuh. Tiga putra ulama terkemuka negara itu Sheikh Ibrahim Zakzaky termasuk di antara para korban.
Orang-orang yang menjadi sasaran secara damai mendukung perjuangan Palestina. Sheikh Zakzaky meminta para pengikutnya untuk bersabar, terlepas dari sifat mengerikan penembakan itu.
Pembunuhan itu, yang sekarang dikenal sebagai “pembantaian hari Zaria Quds,” menuai kecaman internasional.
Hanya setahun kemudian, pada Desember 2015, tentara Nigeria menyerang anggota Gerakan Islam. 348 Muslim Syiah tewas. Sheikh Zakzaky juga menjadi sasaran.
Dia terluka parah dan ditahan bersama istrinya.
Ulama pemberani tetap dipenjara meskipun Pengadilan Tinggi Federal memutuskan sebaliknya.