Pelabuhan Beirut diguncang ledakan dahsyat pada hari Selasa sore, 4 Agustus 2020. Insiden ini menewaskan lebih lebih dari 200 orang dan melukai lebih dari 6.000 lainnya.
Menurut Gubernur Beirut, ledakan di Beirut telah menyebabkan hampir 300.000 orang kehilangan tempat tinggal. Kejadian ini juga menimbulkan kerugian besar materi dan ekonomi Lebanon.
Direktur jenderal bea cukai Lebanon mengumumkan bahwa bahan nitrat telah menyebabkan ledakan di pelabuhan itu.
Presiden Lebanon Michel Aoun mengumumkan angka kerusakan yang disebabkan oleh ledakan Beirut diperkirakan mencapai 15 miliar dolar.
Terkait kasus ledakan besar Beirut, Sayid Hassan Nasrullah membantah tuduhan sebagian pihak terhadap Hizbullah, dengan menjelaskan posisi awal gerakan perlawanan rakyat ini sejak terjadinya ledakan Beirut pada 4 Agustus tahun lalu. Nasrullah juga menekankan perlunya secara serius mengejar dan mempercepat identifikasi para pelakunya untuk ditindak secara hukum.
Pada pidato Jumat (08/01/2021) malam, Sekretaris Jenderal Hizbullah juga mengkritik fakta bahwa penyelidikan kasus ledakan Beirut sejauh ini belum tuntas, dan masyarakat Lebanon selama enam bulan belum mengetahui duduk perkara peristiwa ini terjadi.
Mengapa serta bagaimana zat amonium nitrat dalam jumlah begitu besar bisa berada di pelabuhan Beirut, dan siapa yang memindahkannya ke sana?