Media-media internasional mencatat bahwa ledakan di Kabul telah menewaskan sedikitnya 12 tentara Amerika Serikat.
Seperti dikutip laman Farsnews, Kamis (26/8/2021) malam, sedikitnya 12 tentara AS tewas dalam dua ledakan bom di dekat Bandara Internasional Hamid Karzai Kabul, Afghanistan.
Dua pejabat AS, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan kepada Reuters bahwa setidaknya 12 personel AS tewas. Menurut mereka, jumlah itu bisa berubah dan diperkirakan akan meningkat.
Sejumlah media awalnya melaporkan tiga tentara AS terluka dalam ledakan itu. The Wall Street Journal kemudian mengutip pejabat Washington melaporkan bahwa empat marinir Amerika tewas dan tiga lainnya terluka.
Juru bicara Pentagon, John Kirby mengonfirmasi bahwa sejumlah personel militer AS tewas dan lainnya dirawat karena luka-luka. Namun, dia tidak menyebutkan angkanya atau pangkat mereka.
Para pejabat Washington mengatakan ada sekitar 5.200 tentara Amerika yang memberikan pengamanan di Bandara Internasional Hamid Karzai Kabul.
Kelompok teroris Daesh mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Taliban menyebut aksi itu sebagai serangan teroris. Surat kabar Politico mengutip sebuah sumber AS melaporkan bahwa pelaku bom bunuh diri itu seorang teroris Daesh.