Militer Republik Islam Iran mencapai beberapa prestasi baru termasuk radar Alborz dan sistem komando Borhan. Capaian terbaru tersebut dipamerkan pada hari Rabu (1/9/2021) dan disaksikan oleh Komandan Pasukan Pertahanan Udara Militer Iran, Brigadir Jenderal Alireza Sabahi Fard.
Alborz adalah radar tiga dimensi phased array yang dibuat untuk melacak dan memperjelas target di ketinggian jarak jauh dengan Radar Cross-section (RCS) rendah, dan tersembunyi.
Daya jangkau maksimal radar Alborz mencapai 450 kilometer, dan mampu mendeteksi target-target pada ketinggian rendah. Selain itu radar Alborz juga mampu melacak 300 target dalam waktu bersamaan.
Sementara sistem komando Borhan adalah sebuah pusat kontrol senjata pada jarak tempuh, dan ketinggian rendah sebagai level komando terendah dalam pertahanan inti jaringan komando dan kontrol pertahanan.
Borhan merupakan pusat kendali baris perintah terakhir di ketinggian rendah untuk senjata dalam sistem pertahanan udara. Ini menerima dan menganalisis data dari semua sumber dan kemudian mengirimkannya ke tingkat komando tertinggi untuk membuat keputusan sesegera mungkin dan melakukan operasi yang diperlukan.
Setelah menerima, mengkategorikan, dan menganalisa informasi dari seluruh sumber, Borhan melimpahkan informasi-informasi ini ke level-level komando lebih tinggi dalam waktu cepat sehingga keputusan yang diperlukan dapat segera dieksekusi, dan mengeluarkan perintah penembakan target.
Pusat komando ini mampu melacak dan memproses secara efektif target sehingga bisa menghancurkan atau mengecoh target udara. Borhan dapat mengirim kombinasi data yang diterima dari sistem elektronik, dan data dari sistem radar ke sistem rudal.
Selain dilengkapi kemampuan mendeteksi target, dalam kondisi pasif, Borhan juga mampu mengeluarkan instruksi untuk mengatasi gangguan elektronik. Sistem ini memproses data dari sistem elektro-optik dan radar serta menganalisis informasi untuk mengaktifkan sistem rudal. Borhan dapat digunakan dalam jamming radar dan operasi penipuan.
Brigjen Sabahi Fard mengatakan, Iran telah mengembangkan peralatan pertahanan udara canggih yang dapat memantau aktivitas musuh bahkan di pangkalan musuh.
"Jika musuh membuat keputusan yang tidak bijaksana terhadap Iran, mereka akan menghadapi kekalahan berat," tegasnya.
Dia menambahkan, Iran telah berubah menjadi kekuatan pertahanan udara teratas di kawasan.
"Hari ini, pertahanan udara (Iran) telah mencapai tingkat kemampuan tempur yang tidak membutuhkan (bantuan) dari negara lain," ujarnya.
Menurutnya, konsep pesawat penghindar radar tidak ada artinya dalam struktur pertahanan udara Iran. Sabahi Fard mengatakan, sistem pertahanan udara Iran dapat meledakkan target pada jarak 200 kilometer.
Pakar dan teknisi militer Iran dalam beberapa tahun terakhir telah membuat kemajuan besar dalam pembuatan berbagai peralatan militer dalam negeri sehingga membuat Angkatan Bersenjata mandiri di bidang senjata, termasuk di bidang Pertahanan Udara.
Pada Agustus 2020, Pemimpin Revolusi Islam Iran Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei memuji pasukan Pertahanan Udara Iran atas kontribusi mereka terhadap keamanan nasional.
"Negara berutang keamanannya pada kesiapan dan kewaspadaan Pertahanan Udara," kata Ayatullah Khamenei.