AS sekali lagi menambahkan lebih banyak orang Iran ke daftar hitam sanksinya.
Dalam langkah barunya, Departemen Keuangan AS telah memberikan sanksi kepada empat warga Iran dengan mengklaim bahwa mereka merencanakan untuk menculik seorang yang disebut jurnalis Amerika-Iran yang dibayar oleh pemerintah AS.
Mereka yang terkena sanksi juga dituduh menargetkan dan membungkam para pembangkang Republik Islam yang tinggal di negara lain.
Mereka yang masuk daftar hitam termasuk Alireza Shahvaroghi Farahani, Mahmoud Khazein, Kiya Sadeghi, dan Omid Noori.
Kementerian Luar Negeri Iran telah menolak tuduhan tak berdasar yang mengatakan bahwa pejabat AS saat ini mengikuti jalan gagal yang ditempuh pemerintahan sebelumnya.
“Para pendukung dan pedagang sanksi di Amerika Serikat telah menemukan kotak peralatan sanksi mereka kosong karena perlawanan maksimum Iran, dan kali ini, dengan menggunakan skenario Hollywood, mereka mencoba untuk mempertahankan hidup mereka yang berasal dari ruang sanksi,” ujar Saeed Khatibzadeh, JuruBbicara Kementerian Luar Negeri Iran
Sanksi datang di tengah jeda dalam pembicaraan Wina yang dimaksudkan untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015.
Kembali pada Mei 2018, mantan Presiden AS Donald Trump meninggalkan perjanjian itu secara sepihak dan menjatuhkan sanksi terberat yang pernah ada terhadap Iran.