Organisasi Basij Republik Islam Iran bekerja sama dengan Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) menggelar parade Angkatan Laut yang melibatkan ratusan perahu dan kapal peluncur rudal di Perairan Teluk Persia pada hari Rabu (22/9/2021) untuk menandai dimulainya Pekan Pertahanan Suci.
Pekan Pertahanan Suci dimulai pada tanggal 31 Shahrivar (22 September). Tanggal 31 Shahrivar 1359 Hs, yang bertepatan dengan 22 September 1980 merupakan momentum penting dalam sejarah Iran. Pasalnya, tanggal tersebut merupakan awal dimulainya Perang Pertahanan Suci (perang yang dipaksakan rezim Baath Irak terhadap Iran selama delapan tahun).
Perang ini merupakan yang terpanjang dalam sejarah perang klasik di abad ke-20, dan perang terlama setelah perang Vietnam. Setelah delapan tahun berlalu, perang yang menelan korban jiwa dan kerugian material yang besar ini, berakhir pada bulan Mordad 1367 Hs, yang bertepatan dengan Agustus 1988.
Parade militer laut di Perairan Teluk Persia digelar untuk memperingati perjuangan para pahlawan perang delapan tahun melawan pasukan Baath Irak dan para pendukungnya.
Parade tersebut dimulai di pelabuhan Shahid Haghani, pusat Provinsi Hormozgan, bersamaan dengan manuver unit-unit terlatih di distrik-distrik pesisir pantai Iran seperti Parsian, Bandar Lengeh, Minab, Ghesm dan Kish.
Perang Pertahanan Suci sebenarnya adalah perang antara Iran dan Barat. Perang yang dipaksakan rezim Saddam Irak terhadap Iran ini dimulai kurang dari setahun setelah kemenangan Revolusi Islam 1979, yang menggulingkan rezim Pahlavi, rezim yang didukung penuh oleh Amerika Serikat.
Selama agresi militer ke Iran, Irak didukung penuh, baik secara militer maupun psikologis, oleh AS dan sekutunya. Para pendukung Saddam juga mencegah akses Iran ke peralatan pertahanan dari luar negeri.
Perang Irak-Iran adalah perang terpanjang pada abad ke-20, namun pejabat senior militer Iran mengatakan bahwa peristiwa itu menandai awal kemandirian negara mereka di sektor pertahanan.
Perang panjang yang dipaksakan oleh rezim Baath Irak telah mengajarkan kepada bangsa Iran bahwa mereka tidak dapat mencapai keamanan selama mereka tetap bergantung pada senjata asing.
Dalam perang, pemenang adalah yang terkuat, namun yang mengejutkan, di perang Pertahanan Suci, sebuah bangsa yang tidak siap, berhasil memenangkan peperangan luas. (RA)