Anggota Gerakan Islam Nigeria kembali diserang.
Mereka diserang oleh pasukan keamanan Nigeria selama prosesi Arbain yang damai.
Anggota Gerakan Islam Nigeria mengadakan prosesi setiap tahun untuk menandai acara tersebut.
Saksi mata mengatakan pasukan keamanan menyerang wanita dan anak-anak tak bersalah yang tidak bersenjata.
Hampir selusin orang dilaporkan tewas dalam serangan itu. Puluhan orang dikatakan telah ditahan.
Anggota Gerakan Islam frustrasi atas serangan terus-menerus oleh pasukan keamanan.
"Kami sudah selesai, orang-orang bubar ketika polisi dan tentara datang. Mereka mulai menembakkan gas air mata kemudian, mereka menggunakan peluru tajam pada kami, mayoritas perempuan dan anak-anak," ungkap Abdulahi mohamed, anggota IMN.
Kembali pada tahun 2015, pemimpin IMN Sheikh Sheikh Ibrahim al-Zakzaky ditangkap di kampung halamannya di Zaria.
Saat itu, pasukan keamanan menyerang Zakzaky dan pengikutnya.
Zakzaky mengatakan pembantaian Zaria adalah tindakan keras yang direncanakan sebelumnya oleh pemerintah.
“Apa yang terjadi di Zaria pada tahun 2014 [2015] adalah tindakan keras yang direncanakan sebelumnya meskipun mereka tidak memiliki cara untuk membenarkan apa yang mereka lakukan kecuali, karena mereka sangat bingung, untuk mengatakan bahwa itu adalah blokade jalan.” ujar Sheikh Ibrahim Zakzaky, ulama muslim Nigeria.
Selama penumpasan, militer juga menyerang anggota IMN yang sedang mengadakan prosesi keagamaan.
IMN mengatakan jumlah sebenarnya dari serangan itu bisa mencapai 1.200.
Zakzaky dan istrinya ditahan setelah pembantaian itu. Mereka dibebaskan dari semua tuduhan pada Juli 2021.
Tetapi laporan mengatakan bahwa negara masih mencoba untuk meluncurkan gugatan baru terhadap mereka.