Dalam upaya pembunuhan yang gagal pada Minggu pagi, sebuah pesawat tak berawak bermuatan bahan peledak menargetkan kediaman Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhimi di Baghdad.
Sumber militer mengatakan beberapa penjaga keamanan Kadhimi terluka, tetapi dia "tidak terluka" dan "dalam keadaan sehat".
“Rumahku menjadi sasaran serangan pengecut, terima kasih Tuhan aku dan mereka yang bekerja denganku baik-baik saja,” ungkap Mustafa al-Kadhimi, Perdana Menteri Irak.
Media Irak melaporkan bahwa tiga pesawat tak berawak yang meledak melakukan serangan itu, dua di antaranya dicegat dan dijatuhkan oleh pasukan keamanan Irak sementara pesawat tak berawak ketiga menabrak rumah perdana menteri.
Iran adalah salah satu negara pertama yang bereaksi terhadap penargetan al-Kadhimi.
Kediaman Kadhimi terletak di Zona Hijau Baghdad yang dijaga ketat, di mana sebagian besar lembaga pemerintah tingkat tinggi Irak dan kedutaan asing, termasuk Amerika Serikat, berada.
Beberapa analis dan pejabat Irak telah mengajukan pertanyaan tentang penonaktifan sistem C-RAM kedutaan AS yang digunakan untuk mendeteksi dan menghancurkan roket dan benda terbang yang masuk.