Manuver gabungan Zolfeghar-1400 yang digelar Militer Republik Islam Iran memasuki hari kedua pada Senin, 8 November 2021 dan berakhir.
Manuver gabungan Zolfeghar-1400 yang digelar Militer Republik Islam Iran memasuki hari kedua pada Senin, 8 November 2021 dan berakhir.
Dalam manuver yang bersandi "Ya Rasulullah Saw" ini, dilakukan operasi ofensif dengan menggunakan meriam dan peluncur roket pintar dan akurat pasukan Angkatan Darat (AD) Militer Iran.
Unit drone AD Militer Iran juga berhasil menghancurkan target-target secara akurat dengan menggunakan drone bunuh diri "Arash". Drone Arash memiliki daya jangkau hingga 2.000 kilometer, dan termasuk pesawat tanpa awak bunuh diri Militer Iran yang mempu menghancurkan sistem pertahanan udara musuh.
Tahap pertama latihan gabungan militer Iran dimulai pada hari Minggu di perairan Teluk Persia dan Laut Oman. Latihan di area seluas satu juta meter persegi ini diikuti oleh empat matra militer Iran yaitu angkatan darat, laut, dan udara, serta pasukan pertahanan udara.
Unit-unit militer yang dilibatkan adalah unit-unit infanteri, unit lapis baja dan unit mekanik Angkatan Darat Militer Iran, sistem pertahanan udara Pasukan Pertahanan Udara, kapal permukaan dan kapal selam Angkatan Laut, dengan dukungan jet tempur dan drone Angkatan Udara.
Menurut juru bicara manuver militer gabungan Zolfeghar-1400, Laksamana Muda Sayid Mahmoud Mousavi, dalam manuver ini dilakukan operasi pengumpulan informasi elektronik, sinyal dan anti-elektronik pasukan penyerbu dengan menggunakan alat penyadap, dan pelacakan posisi yang dilakukan unit-unit taktis serta unit pantai, dengan berbagai jenis drone pelacak buatan Iran, yaitu Ababil-3, Yasir, Sadeq, Mohajer-4, dan Simorgh serta berbagai jenis pesawat pelacak termasuk RF-4, P-3F dan Boeing 707.
Selain itu, juga dilatih kemampuan pengamatan dan pemantauan wilayah teritorial Iran, dan kawasan secara umum di perairan selatan Iran, dan operasi penembakan sistem pertahanan udara untuk menyerang target-target musuh, dan operasi patroli udara.
Militer Iran sukses menembakkan rudal cruise anti-kapal Ghadir dan rudal jelajah anti-kapal jarak menengah, Qader pada hari kedua manuver gabungan Zolfeghar-1400.
Qader adalah generasi baru rudal jelajah Iran dengan jangkauan 300 kilometer, yang menampilkan kemampuan reaksi cepat, kemampuan untuk bergerak di ketinggian rendah, presisi tinggi dan daya penghancur yang tinggi.
Rudal Ghadir adalah rudal jelajah anti-kapal Iran dengan jangkauan 330 km. Rudal itu mampu digunakan baik dari pantai (darat) ke laut maupun dari kapal.
Rudal jelajah Iran memiliki kemampuan khusus, termasuk hulu ledak yang efektif dengan daya ledak tinggi dan operasi di lingkungan perang elektronik.
Qader adalah rudal jelajah anti-kapal jarak menengah yang dikembangkan oleh para ilmuwan Republik Islam Iran. Rudal ini memiliki kemampuan destruktif yang tinggi untuk menghancurkan target di pantai dan kapal perang.
Rudal jelajah tesebut memiliki hulu ledak minimal 159 kg yang bisa ditembakkan dari beragam jenis kapal perang, helikopter Mil Mi-17, F-4 Phantom dan peluncur rudal pantai, di mana Qader memiliki jangkauan 200-230 kilometer dengan akurasi 97 persen.
Wakil Komandan Angkatan Laut Militer Republik Islam Iran Laksamana Muda Hamzeh Ali Kaviani mengatakan, pasukan militer memiliki kesiapan tempur selama Latihan Gabungan Zolfaghar-1400.
"Ini adalah latihan gabungan yang melibatkan empat matra militer. Oleh karena itu, dalam berbagai tahapannya, tercipta kerja sama yang luar biasa di antara pasukan tempur," ujarnya seperti dikutip kantor berita ISNA, Senin (8/11/2021).
Kaviani menuturkan pasukan angkatan laut militer memiliki kehadiran yang efektif dalam latihan Zolfaghar-1400.
"Marinir dan pasukan khusus angkatan laut melaksanakan skenario tempur di tengah perairan dengan menggunakan kapal permukaan dan kapal selam serta armada udara," tambahnya.
Sebelumnya, juru bicara Militer Republik Islam Iran Brigadir Jenderal Kedua Shahin Taghikhani mengatakan, latihan Zolfaghar-1400 di Laut Oman membawa pesan kepada rakyat Iran dan juga kepada negara-negara sahabat dan musuh.
Taghikhani kepada radio Goftego IRIB, Minggu (7/11/2021), menuturkan, militer dan seluruh angkatan bersenjata harus selalu siap, dan pada kenyataannya, kesiapan ini adalah penjamin bagi perdamaian yang berkelanjutan di negara ini dan perbatasan Republik Islam.
"Militer telah melakukan ratusan latihan hingga sekarang. Dalam latihan Zolfaghar-1400, kami ingin menguji coba senjata dan peralatan lokal Iran serta menguji taktik-taktik yang dirancang sesuai dengan jenis ancaman," jelasnya.
Taghikhani menambahkan, negara-negara sahabat dan Muslim di kawasan perlu tahu bahwa keamanan regional harus dijamin oleh negara-negara di kawasan dan kita tidak membutuhkan kekuatan transregional.
"Kami memperingatkan musuh agar berhati-hati, jangan berpikir gegabah tentang Republik Islam dan perbatasan Iran, karena tentara dan angkatan bersenjata sepenuhnya siap untuk merespons," tegasnya. (RA)