Juru bicara Bank Dunia telah mengumumkan bahwa para donor untuk Dana Perwalian Rekonstruksi Afghanistan telah setuju untuk memutuskan tentang transfer dana ke badan-badan bantuan kemanusiaan pada 10 Desember.
Sementara itu, orang-orang di Afghanistan sangat prihatin dengan krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung di negara mereka, mendesak Bank Dunia untuk mengizinkan aliran bantuan dan mencairkan aset yang diblokir negara yang dilanda krisis itu.
Pakar ekonomi mengatakan bahwa sementara bantuan akan membantu, komunitas internasional yang bekerja sama dengan Taliban harus mencari opsi lain untuk menghidupkan kembali ekonomi Afghanistan daripada hanya mengandalkan program donor sementara.
Ini terjadi ketika badan-badan PBB dan badan-badan bantuan telah menyerukan bantuan yang lebih mendesak di tengah musim dingin yang keras.
AS telah membekukan hampir 10 miliar aset Afghanistan karena berusaha mencegah Taliban mengakses uang itu.
Sanksi AS terhadap Taliban telah menyebabkan gelombang kelaparan dan kemiskinan di Afghanistan, mendorong sebagian besar orang ke jurang malapetaka. Rakyat Afghanistan sekarang berharap bahwa negara-negara donor setuju untuk mengulurkan tangan membantu mereka.