Sebuah unit militer AS dituduh membunuh ribuan warga sipil di Suriah.
Unit militer rahasia ini diberi nama kode "Talon Anvil".
Uni ini bekerja antara 2014 dan 2019 dan dipimpin oleh komando Delta Force.
Uni ini ditugaskan untuk menentukan target untuk pesawat tempur dan drone AS.
Namun unit itu bertanggung jawab atas kematian banyak warga sipil.
Sel rahasia menghindari aturan yang diberlakukan untuk melindungi nonkombatan.
Talon Anvil memainkan peran utama dalam 112.000 bom dan rudal yang diluncurkan oleh militer AS.
Pejabat AS mengklaim aturan ketat dan pengawasan membuat kematian warga sipil seminimal mungkin.
Namun kampanye pengeboman sebagian besar menargetkan warga sipil.
Para korban serangan udara termasuk petani, anak-anak, desa dan bahkan seluruh keluarga.
“Jadi kita menyaksikan militer yang sebagian besar tidak memiliki dorongan atau pengekangan agama atau kemanusiaan. Dan kita telah melihat itu dalam banyak wawancara dengan anggota militer AS, bahkan mengakui kesediaan mereka untuk menembak orang-orang mereka sendiri,” ujar Scott Bennett, mantan petugas perang psikologis AS.
AS melakukan intervensi di Suriah pada 2015 dengan dalih memerangi terorisme.
Intervensi datang tanpa izin dari Damaskus. Militer AS kini menduduki sebagian wilayah Suriah.