Militer Rusia dan Ukraina sepakat untuk bersama-sama melindungi pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Chernobyl. PLTN Chernobyl pada 1986 menjadi lokasi bencana nuklir terburuk dalam sejarah. Reaktor keempatnya mengalami kehancuran.
Sebuah sarkofagus baja raksasa, menutupi struktur bobrok di sekitar reaktor lumpuh, yang akan tetap radioaktif selama bertahun-tahun yang akan datang. Badan Nuklir Ukraina mengklaim pada hari Jumat (25/2/2022) bahwa ada peningkatan tingkat radiasi dari lokasi pembangkit listrik yang mati.
Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataan pada hari Sabtu (26/2/2022) merilis video setelah pasukan dari kedua belah pihak sepakat untuk melakukan penjagaan di PLTN yang menjadi lokasi bencana nuklir lebih dari tiga dekade lalu.
Berdasarkan pernyataan ini, pasukan Rusia telah mencapai kesepakatan dengan Garda Nasional Ukraina untuk memberikan keamanan di unit pembangkit listrik, gudang bahan bakar bekas, dan kubah pelindung yang dibangun di atas sarkofagus reaktor keempat Chernobyl yang hancur.
Video yang dirilis oleh Kemenhan Rusia menunjukkan area di sekitar PLTN dan pasukan bersenjata senapan serbu. Dua pria berseragam militer, satu dengan bendera Ukraina di lengannya, mendiskusikan kamera keamanan dan detektor gerakan di daerah tersebut.
Staf pembangkit listrik bekerja seperti biasa, dan lingkungan nuklir di lokasi tetap aman. Video tersebut juga memperlihatkan orang-orang yang tampak seperti pegawai PLTN dan personel militer sedang mengukur tingkat radiasi.
Seorang pria yang tampaknya adalah seorang tentara Rusia mengatakan bahwa lingkungan nuklir sedang dipantau enam kali sehari dan bahwa situasinya tetap terkendali.
Pasukan Rusia menguasai Chernobyl di Ukraina utara dan tidak jauh dari perbatasan dengan Belarus, pada Kamis (24/2/2022) setelah Presiden Vladimir Putin melancarkan operasi militer di Ukraina. (RA)