Pertempuran Sengit di Provinsi Panjshir Afghanistan

Indonesian Radio 2 views
Di Afghanistan, bentrokan meletus antara Taliban dan pasukan perlawanan di Panjshir.

Pasukan anti-Taliban mengatakan mereka telah menangkis serangan itu.

Taliban berusaha merebut wilayah mereka.

Pasukan perlawanan mengatakan mereka masih mempertahankan kendali atas semua pintu masuk dan jalan. Mereka mengatakan Taliban kehilangan ratusan pejuangnya dalam bentrokan tersebut.

Tetapi Taliban mengatakan mereka telah menimbulkan banyak korban pada pejuang perlawanan. Taliban telah mengirim bala bantuan ke Panjshir setelah pertempuran.

Front Perlawanan Nasional dipimpin oleh pemimpin suku setempat Ahmad Massoud. Ayah Massoud menahan Soviet pada 1980-an dan Taliban pada 1990-an.

Panjshir adalah satu-satunya provinsi yang tidak jatuh ke tangan Taliban. Panjshir terletak di utara ibu kota Kabul di Afghanistan timur.

Ribuan pejuang anti-Taliban telah berkumpul di sana.

Mereka adalah kelompok multi-etnis yang terdiri dari milisi dan mantan pasukan keamanan Afghanistan.

Penduduk lembah telah mengembangkan reputasi keberanian berkat melawan orang luar.

Orang-orang di Panjshir telah menentang seruan Taliban untuk menyerah.

Sementara itu, mantan Wakil Presiden Afghanistan yang berada di Panjshir membantah pemberitaan sebagian media yang menyebutkan wilayah itu sudah jatuh ke tangan Taliban. Menurutnya sampai sekarang pertempuran antara pasukan perlawanan dan Taliban masih berlangsung.

Beberapa saat lalu tersiar berita simpang siur yang menyatakan bahwa Panjshir sudah jatuh ke tangan Taliban. Akan tetapi Taliban sendiri belum mengonfirmasi berita ini.

Amrullah Saleh, mantan Wapres Afghanistan, dan salah satu komandan pasukan perlawanan di Panjshir, seperti dikutip TOLO News, Jumat (3/9/2021) mengatakan bahwa dirinya masih berada di Panjshir, dan pertempuran sengit antara pasukan perlawanan dan Taliban, terus berlangsung.

Sebelumnya Amrullah Saleh dikabarkan melarikan diri ke Tajikistan, dan Panjshir jatuh ke tangan Taliban. Pada saat yang sama baik Taliban maupun pasukan perlawanan di Panjshir mengabarkan berlanjutnya perang dan jatuhnya korban dari kedua pihak.

Fahim Fitrat, salah satu anggota pasukan perlawanan di Panjshir mengatakan, ratusan anggota Taliban tewas, terluka dan ditawan pasukan perlawanan nasional. Puluhan kendaraan lapis baja Taliban terbakar, dan ditinggalkan. Taliban juga kehilangan kontrol sejumlah banyak wilayah di Gulbahar, dan Jabal Al Siraj. 

Menurut kantor berita Rusia, TASS, karena banyak anggotanya yang tewas, Taliban hari Jumat terpaksa mundur dari Panjshir.

Add Comments