Kebijakan lockdown di kota Shanghai, Cina telah dimulai sejak awal April 2022. Langkah ini memberikan pukulan ekonomi berat terhadap kota terpadat di Cina ini.
Perdebatan mengenai keberlanjutan kebijakan nol-Covid juga terjadi dan memicu kekhawatiran lockdown dan gangguan ekonomi pada masa depan.
Berdasarkan laporan Reuters, semua supermarket dan toko di distrik Jingan pusat Shanghai, area komersial utama dari pusat keuangan Cina pada hari Sabtu (21/5/2022) dilaporkan harus ditutup dan penduduk diminta untuk tinggal di rumah sampai hari Selasa.
Menurut otoritas setempat di akun resmi WeChat, kabupaten tersebut berencana melakukan tes massal Covid-19 mulai Minggu hingga Selasa.
Penggunaan semua izin keluar yang sebelumnya diberikan kepada penduduk yang memungkinkan mereka meninggalkan rumah juga akan ditangguhkan. Rencannya, lockdown di Shanghai akan berakhir pada awal Juni mendatang.
Meskipun layanan akan dibatasi pada jam tertentu, namun ini memungkinkan bagi penduduk untuk berpindah antar distrik dan memenuhi kebutuhan koneksi ke stasiun kereta api dan salah satu dari dua bandara kota. Lebih dari 200 rute bus juga akan dibuka kembali.
Pejabat Shanghai mengatakan bahwa penumpang akan diperiksa suhu tubuhnya dan harus menunjukkan hasil negatif dari tes PCR yang diambil dalam waktu 48 jam. (RA)