Pada 10 Juni 2018, Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatullah Sayid Ali Khamenei menyebut Israel dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sebagai “pelopor penindasan” dan “pembunuh anak.”
Inilah mengapa pernyataan itu benar.
Data yang dikumpulkan oleh Defense for Children International mengungkapkan sejak awal Intifada Kedua pada tahun 2000 setidaknya 2.200 anak-anak Palestina telah dibunuh oleh pasukan Israel dan pemukim di seluruh Wilayah Pendudukan.
Namun kekejaman Israel tampaknya tidak memiliki akhir karena Barat tetap diam dan memainkan standar ganda terhadap penderitaan orang Palestina.
Serangan udara Israel 3 hari baru-baru ini di Jalur Gaza yang terkepung merenggut nyawa setidaknya 45 warga Palestina termasuk 16 anak-anak. Lebih dari 350 warga sipil juga terluka.
Serangan berdarah memperburuk kesulitan hidup di Gaza karena lebih dari 1.700 unit rumah telah dihancurkan sebagian atau seluruhnya.
Ini adalah serangan Israel terburuk di Gaza sejak perang 11 hari tahun lalu yang menewaskan sedikitnya 260 warga Palestina.