Putri politikus dan ideolog terkenal Rusia Alexander Dugin tewas dalam serangan bom mobil pada Sabtu malam, 20 Agustus 2022. Darya Dugina tewas setelah sebuah bom meledakkan Toyota Land Cruiser yang dikendarainya.
Tayangan TV yang menyertai pernyataan penyelidik di wilayah Moskow menunjukkan petugas mengumpulkan puing-puing dan pecahan dari tempat ledakan terjadi.
Menurut Reuters, pernyataan yang menyebut Darya Dugina sebagai jurnalis dan pakar politik itu menyebutkan bahwa penyidik telah membuka kasus pembunuhan dan akan melakukan pemeriksaan forensik.
Penyelidik sedang mempertimbangkan "semua versi" untuk mencari tahu siapa yang bertanggung jawab. Kepala Komite Investigasi Rusia memerintahkan cabang pusat lembaga itu untuk mengambil alih penyelidikan.
"Sebuah alat peledak ditempatkan di bagian bawah mobil di sisi pengemudi. Darya Dugina, yang berada di belakang kemudi, meninggal di tempat kejadian. Penyelidikan percaya bahwa kejahatan itu direncanakan sebelumnya dan bersifat kontraktual," kata pernyataan penyelidik.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan bahwa jika jejak penyelidikan mengarah ke Ukraina, maka itu akan mengarah pada kebijakan "terorisme negara" yang dilakukan oleh Kyiv (Kiev).
Alexander Dugin dilaporkan telah lama menganjurkan penyatuan wilayah berbahasa Rusia dan wilayah lainnya ke Rusia. Akibatnya, Alexander masuk dalam daftar sanksi Amerika Serikat. Darya Dugina mendukung gagasan ayahnya itu.
Dalam sebuah pernyataan pada bulan Maret, Departemen Keuangan AS mengumumkan bahwa Darya Dugina, pemimpin redaksi situs web United World International, telah dimasukkan dalam daftar sanksi AS. (RA)