Presiden Republik Islam Iran Sayid Ebrahim Raisi dan anggota kabinet menziarahi makam Pendiri Republik Islam Iran Imam Khomeini ra dan memperbarui janji setia kepada cita-cita Revolusi Islam dan syuhada.
Ziarah dan upacara pembaruan janji tersebut dilakukan di Kompleks Makam Imam Khomeini ra di Behesht-e Zahra as, Tehran, ibu kota Republik Islam Iran, Selasa (31/1/2023), dalam kerangka memasuki Dah-e Fajr (10 Hari Kemenangan).
Dalam pidatonya, Sayid Raisi menyatakan bahwa Revolusi Islam Iran di bawah kepemimpinan Imam Khomeini ra telah bertahan menghadapi semua hasutan serta konspirasi musuh, dan menunjukkan lebih banyak manifestasinya di dunia.
"Dengan ketulusan dan kebenaran Imam Khomeini, kesetiaan dan kecintaan rakyat terhadap Revolusi Islam semakin meluas. Setelah 44 tahun berlalu sejak kemenangan Revolusi Islam, revolusi ini semakin terlihat nyata manifestasinya di dunia meskipun menghadapi segala bentuk hasutan dan persekongkolan musuh," ujarnya.
Dia menambahkan, Imam Khomeini ra percaya pada rakyat, dan hari ini kehendak rakyat harus ditegakkan.
"Tanda keterikatan rakyat ini adalah syuhada, yang memberikan hidup mereka untuk melestarikan dan melindungi revolusi," tegasnya.
Presiden Iran lebih lanjut menekankan bahwa cara melindungi kaum muda dengan mendekatkan mereka dengan kepribadian pendiri Republik Islam dan dimensi Revolusi Islam.
"Para budayawan dan sastrawan harus tahu bahwa hari ini salah satu cara untuk melindungi masyarakat dan pemuda yang tidak melihat Imam Khomeini dan perang pertahanan suci adalah mendekatkan mereka dengan cita-cita Revolusi Islam Iran yang harus diekspresikan secara artistik untuk masyarakat saat ini," pungkasnya.
Tanggal 1 Februari yang bertepatan dengan tanggal 12 Bahman merupakan awal dari epik Dah-e Fajr (10 Fajar Kemenangan) di Iran.
Imam Khomeini ra kembali ke Iran pada tangggal 1 Februari 1979 atau 12 Bahman 1357 HS setelah 15 tahun berada di pengasingan, dan disambut meriah oleh rakyat negara ini.
Setelah 10 hari kembalinya Imam Khomeini ra ke Iran, Revolusi Islam Iran meraih kemenangan pada tanggal 22 Bahman 1357 HS atau 11 Februari 1979.
Oleh karena itu, sejak tanggal 12-22 Bahman dinamai sebagai Dah-e Fajr. Setiap tahun, rakyat Iran menggelar acara khusus pada 10 hari itu untuk memperingati kemenangan Revolusi Islam.
Peringatan kemenangan Revolusi Islam mencapai puncaknya pada tanggal 22 Bahman (11 Februari), dan jutaan rakyat Iran turun ke jalan-jalan untuk mengikuti Pawai 22 Bahman. (RA)