Sebuah komisi yang menyelidiki masalah tersebut mengatakan 77 persen pelakunya adalah pendeta, dan sebagian besar korbannya adalah laki-laki.
Gereja Katolik Portugal melakukan pelecehan seksual terhadap setidaknya 4.815 anak sejak tahun 1950, sebuah laporan baru menemukan.
Mayoritas pelecehan seksual terjadi saat anak-anak berusia 10-14 tahun, dengan korban termuda baru berusia dua tahun.
Komisi yang menyelidiki masalah tersebut mengatakan pada hari Senin (13/02/2023) bahwa 77 persen pelakunya adalah pendeta dan sebagian besar korban adalah laki-laki.
“[Kami ingin] memberikan penghormatan yang tulus kepada mereka yang menjadi korban pelecehan selama masa kanak-kanak mereka dan berani memberikan suara untuk diam,” kata kepala komisi dan psikiater anak Pedro Strecht.
“Mereka lebih dari sekadar statistik.”
Di antara lokasi lain, Strecht mengatakan anak-anak itu dilecehkan di sekolah Katolik, rumah pendeta, dan kamar pengakuan dosa.
"Kami meminta semua korban untuk memaafkan kami," kata Jose Ornelas, ketua Konferensi Waligereja Portugal, menanggapi temuan yang diumumkan dalam konferensi pers pada Senin.
"Ini adalah luka terbuka yang menyakiti kami dan mempermalukan kami."
Dia mengatakan gereja Portugal meminta maaf karena gagal mendengarkan para korban atau menemukan cara untuk membasmi pelecehan seksual secara internal.