Polo (Cogan) adalah olahraga beregu yang dimainkan di atas kuda dengan tujuan untuk mencetak gol ke gawang lawan. Olahraga ini adalah olahraga berkuda tertua di dunia.
Pemain mengendalikan bola kayu atau plastik (ukuran 3 - 3,5 inci) menggunakan pemukul panjang yang disebut mallet. Gol dianggap sah apabila bola lewat di antara gawang ditandai dengan dikibarkannya bendera oleh penjaga gawang.
Setiap regu polo terdiri dari empat orang pemain dengan jumlah kuda tidak terbatas. Permainan berlangsung dalam periode tujuh menit yang disebut Chukka.
Keseluruhan permainan dapat berlangsung antara empat sampai enam chukka tergantung pada peraturan turnamen dan asosiasi masing-masing.
Polo adalah olahraga kuno dan tim pertama di Iran, yang referensi sejarahnya berusia 3000 tahun.
Polo sebenarnya adalah sebutan tongkat panjang dengan kepala bengkok yang menggerakkan bola dalam pertandingan, dan karena itulah olahraga ini disebut polo.
Kayu ini memiliki panjang 139 cm dan terbuat dari bambu atau kayu kesemek. Diameter bola yang digunakan dalam permainan ini sekitar 8 cm.
Biasanya kuda pendek digunakan dalam olahraga ini, oleh karena itu kuda poni mendapat tempat khusus.
Polo adalah permainan yang mengasyikkan dan strategis yang sangat penting bagi para prajurit di masa lalu.
Pasukan dan personel militer biasa menunjukkan kekuatannya dengan kudanya dalam permainan ini. Sebenarnya, mereka sedang menampilkan kebugaran fisik dan kekuatan kudanya.
Polo juga mendapat tempat istimewa dalam puisi-puisi penyair besar Iran seperti Ferdowsi, Saadi dan Maulana, dan bahkan sering diulang.
Panjang dan lebar lapangan Polo masing-masing adalah 374 dan 145 meter, dan panjang gawang adalah 7 meter.
Di awal pertandingan, kedua tim berbaris di tengah lapangan dan di belakang garis tengah, masing-masing tim adalah 4 pemain.
Orang pertama adalah penyerang yang membantu bek (pemertahan). Orang kedua juga seorang penyerang, tetapi tugasnya di pertahanan lebih penting.
Dan orang ketiga, yang merupakan pemain terbaik tim, harus mengubah gerakan bertahan menjadi serangan balik, dan orang keempat juga menjadi bek yang harus menjauhkan bola dari gawang.
Permainan ini dinilai oleh dua kepala wasit dan satu wasit. Kepala-kepala wasit menunggangi kuda dan mendampingi para pemain agar lebih memahami dan melihat dari dekat jalannya permainan.
Sebuah permainan Polo dibagi menjadi enam periode waktu masing-masing 7 menit, dan ada istirahat 3 menit antara setiap babak, dan 5 menit antara pertengahan pertandingan.
Setelah era dinasti Safawi, olahraga polo di Iran berangsur-angsur terlupakan dan kurang mendapat sambutan. Namun Menarik untuk diketahui bahwa lapangan polo tertua yang bertahan hingga saat ini adalah Alun-alun Naqsh-e Jahan di Isfahan.
Hal yang patut dicatat adalah bahwa pertandingan polo diadakan di lebih dari 77 negara di dunia. (RA)