Serangan udara militer rezim Zionis Israel ke Jalur Gaza sejak Senin, 10 Mei hingga Jumat, 21 Mei 2021 telah berdampak buruk terhadap kehidupan rakyat Palestina, terutama anak-anak.
Sedikitnya 66 anak Palestina gugur syahid dalam serangan militer Israel ke Gaza selama 11 hari lalu. 39 wanita Palestina juga dikabarkan menjadi korban dalam agresi tersebut.
Serangan tersebut berakhir setelah kabinet keamanan rezim Zionis mengumumkan gencatan senjata pada Jumat (21/5/2021) dini hari. Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza mengumumkan bahwa jumlah warga Gaza yang gugur syahid dalam serangan Israel mencapai 243 orang.
"Sampai saat ini 243 warga Gaza telah gugur, termasuk 66 anak-anak, 39 wanita dan 17 orang lanjut usia," kata Kemenkes Palestina di Gaza dalam sebuah pernyataan, Jumat (21/5/2021).
"Jumlah korban luka dalam agresi rezim Zionis di berbagai wilayah Gaza telah mencapai 1.910 orang," tambahnya seperti dikutip kantor berita Shahab Palestina.
Menurut laporan televisi al-Mayadeen, jasad dari sembilan syuhada termasuk seorang gadis kecil, telah dikeluarkan dari reruntuhan bangunan di Gaza pada hari Jumat.
UNICEF mencatat bahwa banyak dari anak-anak yang terbunuh berada di rumah mereka, tempat yang seharusnya aman. Sekitar 107.000 orang terpaksa meninggalkan rumah mereka setelah agresi Israel di berbagai bagian Jalur Gaza.
"Sedikitnya 50 fasilitas pendidikan dan 20 fasilitas kesehatan rusak serta sekitar 50 persen dari jaringan pipa air rusak," kata laporan UNICEF.
Lembaga Wakaf Jalur Gaza menyatakan bahwa tiga masjid hacur total karena serangan Israel di Gaza dan 40 masjid lainnya rusak akibat serangan yang terus menerus. (RA)