Dalam pemandangan yang tidak biasa, delegasi resmi UEA yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Abdullah bin Zayed Al Nahyan telah bertemu dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad di Damaskus.
Kedua belah pihak membahas hubungan dan kerja sama bilateral, terutama meningkatkan kemitraan investasi di berbagai sektor.
Assad menggarisbawahi pentingnya hubungan erat selama bertahun-tahun antara kedua negara. Dia menggambarkan sikap UEA sebagai benar dan objektif, dan menekankan bahwa UEA selalu berdiri di samping Suriah.
Analis mengatakan komentar seperti itu adalah pesan selamat datang yang jelas untuk memulihkan sepenuhnya hubungan dengan UEA.
Menteri Luar Negeri Abdullah bin Zayed Al Nahyan menyatakan dukungan negaranya untuk stabilitas Suriah dan menegaskan bahwa peristiwa di Suriah mempengaruhi semua negara Arab. Dia menegaskan kembali kesiapan UEA untuk membantu rakyat Suriah.
Para ahli mengatakan kunjungan itu merupakan langkah berani oleh UEA dan bagian dari kembalinya Arab ke Suriah.
UEA adalah negara Arab pertama yang membangun kembali kerja sama diplomatik dengan Suriah ketika membuka kembali kedutaannya pada tahun 2018. Ini adalah negara keempat yang mengirim pejabat ke Damaskus selama krisis setelah Oman, Yordania dan Lebanon, yang mencerminkan perubahan sikap Arab terhadap pemerintah Suriah meskipun ada keberatan AS dan Barat.
Analis percaya kunjungan ini terjadi hanya setelah konsultasi antara UEA dan Arab Saudi, yang memiliki pengaruh signifikan terhadap negara-negara Arab, dan bahwa UEA memimpin sebagai mediator untuk membawa kembali Suriah ke dunia Arab terutama dari pintu gerbang ekonomi.