Kantor UNESCO (Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB) di Paris pada Senin, 8 November 2021 (17 Aban 1400 HS) memilih 49 kota di dunia sebagai Kota Kreatif Kuliner, dan Kermanshah menjadi satu-satunya kota di Republik Islam Iran yang masuk dalam daftar tersebut.
Kermanshah diperkenalkan sebagai Kota Kreatif Kuliner ke-37 di dunia dan yang ke-12 di Asia. Memilih Kermanshah sebagai Kota Kreatif Kuliner akan menyebabkan kemakmuran pariwisata di provinsi ini.
Provinsi Kermanshah memiliki kapasitas yang sangat tinggi di bidang kuliner. Di provinsi ini, ada sekitar 80 jenis makanan, 11 jenis roti, 20 jenis manisan dan beragam jenis makanan lainnya yang khusus di daerah tersebut.
Kuliner di Kermanshah di antaranya seperti roti beras, Kaak, Khoresht Khelal (irisan rebusan), iga panggang dan minyak Kermashani. Iga panggang adalah makanan tradisional Kermanshah yang dibuat dari daging kambing (domba) murni.
Menurut IRNA, sejak tahun 2003, UNESCO yang memiliki sekretariat di 198 negara telah menetapkan kota-kota yang berbakat di tujuh bidang: kerajinan tangan, musik, makanan, dan lain-lain sebagai kota kreatif.
Sebelumnya, 36 Kota Kreatif telah dipilih dari 28 negara, dan di Iran, Isfahan dan Bandar Abbas telah dipilih sebagai Kota Kreatif Kerajinan Tangan, Rasht sebagai Kota Kreatif Kuliner dan Sanandaj sebagai Kota Kreatif Musik.
Dalam wawancara dengan IRNA, seorang pejabat Kermanshah mengucapkan selamat atas terpilihnya kota ini sebagai Kota Kreatif Kuliner. Amir Rahimi mengatakan, untungnya, pada hari Senin, Kermanshah dipilih sebagai Kota Kreatif Kuliner ke-37 di dunia dan yang ke-12 di Asia.
Dia menyinggng upaya 18 bulan Organisasi Sosial Budaya Kota Kermanshah dalam hal ini dan menjelaskan, selama periode ini, beberapa pertemuan diadakan dengan para pegiat di bidang kuliner dan selama kunjungan Sekretaris Jenderal Komisi Nasional UNESCO ke Kermanshah, berbagai makanan Kermanshah disajikan.
"Mengingat sejarah Kermanshah yang kaya di bidang ini dan infrastruktur yang sesuai, kota Kermanshah akhirnya diperkenalkan ke UNESCO oleh Iran di bidang makanan, yang kemudian disetujui UNESCO sebagai Kota Kreatif Kuliner," pungkasnya. (RA)