Boris Johnson berada di air panas dan terkait dugaan pesta Natal di kediamannya tahun lalu.
Pesta itu diadakan saat Inggris dikunci karena COVID.
Sebuah video menjadi viral menunjukkan staf Downing Street bercanda tentang pihak yang dituduh.
Dan penyelidikan atas laporan tersebut telah diperluas untuk memeriksa dugaan peristiwa lainnya.
Perdana menteri Inggris diyakini telah menghadiri salah satu pesta tersebut.
Johnson telah meminta maaf dan mengatakan tidak ada aturan COVID yang dilanggar.
Tetapi banyak orang Inggris percaya bahwa Johnson tidak mengatakan yang sebenarnya.
Skandal itu sangat merusak popularitas Partai Konservatif.
Jajak pendapat menunjukkan telah turun menjadi 33%.
Johnson menghadapi seruan untuk mengundurkan diri dari posisi dan bahkan anggota partainya sendiri.