Ratusan Ribu Warga Mashhad Sambut Jenazah Syuhada Shiraz

Indonesian Radio 4 views
Pesawat yang membawa jenazah para syuhada serangan teroris di Haram Suci Shahcheragh sa, Shiraz mendarat di Bandara Internasional Shahid Hasheminejad di kota suci Mashhad pada hari Sabtu, 29 Oktober 2022.

Gubernur Khorasan Razavi, Komandan Sepah (Korps Garda Revolusi Islam/IRGC) Imam Ridha as, Komandan Militer Provinsi Khorasan Razavi, Gubernur Mashhad dan sekelompok pejabat dari provinsi Khorasan Razavi dan Mashhad menyambut belasan jenazah korban teror di Shiraz tersebut.

Ratusan ribu warga Mashhad telah menunggu jenazah para syuhada ini sejak pukul 15:00 di Basij Square. Mereka menyambut jenazah dengan melantukan shalawat dan lagu kebangsaan dan bergerak ke arah Kompleks Haram Suci Imam Ridha as.

Sepanjang rute dari Basij Square ke tempat Kompleks Haram Suci Imam Ridha as, Cicit Rasulullah Saw, mereka meneriakkan slogan-slogan "Husein-Husein Shoar-e Ma-ast, Syahodat Eftekhare Ma-ast" (Husein adalah slogan kami, mati syahid adalah kehormatan kami), Allahu Akbar, Marg Bar Amrika (Mampus Amerika), Marg Bar Munafiq (Mampu Orang-orang Munafik).

Mereka yang juga memegang foto para Syuhada seperti Syahid Jenderal Haj Qassem Soleimani, dan meneriakkan slogan-slogan seperti "Labaik Ya Husein.

Mereka menegaskan keteguhan mereka di jalan perlawanan dan kesetiaan mereka pada cita-cita para syuhada dan Imam Syuhada di bawah instruksi Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei.

Acara tasyi' jenazah belasan korban teror di Shiraz dilanjutkan setelah menunaikan salat berjamaah.

Sebelumnya, seorang pria bersenjata menembaki peziarah di Kompleks Haram Suci Shahcheragh pada Rabu petang, 26 Oktober 2022, yang menyebabkan 15 orang gugur dan 19 lainnya terluka.

Seorang perempuan dan dua anak-anak juga di antara dari korban meninggal dalam teror di Kompleks Makam Ahmad bin Musa Al Kadzim as (Shahcheragh), salah satu cucu Nabi Muhammad Saw, itu.

Kelompok teroris Daesh (ISIS) mengaku bertanggung jawab atas serangan keji tersebut. PBB dan berbagai negara telah mengecam kejahatan mengerikan ini. (RA)

Add Comments